Hindari Ketergantungan pada OTC


OTC adalah obat-obat bebas tanpa resep dokter. (Foto: Pixabay/Pexels)
DEMAM ringan langsung minum obat. Pilek sedikit langsung minum obat. Sedikit-sedikit obat apa tidak berbahaya? Rupanya kebiasaan seperti ini bisa menimbulkan penyakit kronis di kemudian hari. Apalagi obat bebas sangat mudah dijangkau masyarakat. Tidak ada salahnya minum obat sebagai pereda sakit, namun harus tetap dalam dosis tepat dan pengawasan dokter.
Melansir dari addictioncenter.com, selain bisa menimbulkan berbagai penyakit. Obat ringan juga bisa menyebabkan penggunanya mengalami ketergantungan. Obat bebas atau OTC (over the counter) adalah obat yang bisa dibeli tanpa melalui resep dokter.
Biasanya jenis-jenis obat seperti ini ada di supermarket dan dijual dengan harga murah. Meskipun tidak keras dan kurang ampuh seperti obat yang diresepkan dokter, OTC tetap berisiko jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.
Baca Juga:
1. Gagal ginjal

Seringkali orang menyalahgunakan obat bebas karena mudah dijangkau. Obat tanpa resep atau pengawasan dokter bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal terutama obat jenis non-steroidal antiinflamation atau obat penahan rasa sakit. Penggunaan obat seperti ini bisa menyebabkan peradangan pada organ dalam hinggak gagal ginjal.
2. Alzheimer

Untuk kamu yang sering insomnia, sebaiknya segera menghentikan penggunaan obat tidur. Ada berbagai alternatif untuk membantu tidur seperti olahraga yang cukup dan minum teh hangat di malam hari. Obat tidur mengandung benzodiazepin yang bisa meningkatkan resiko penyakit alzheimer jika dikonsumsi terus menerus. Kandungan ini juga menghambat kerja tubuh sehingga kehiatan sehari-hari pun kurang optimal.
Baca juga:
Mengenal Obat Perkasa dan Efek Sampingnya, Ada yang Bikin Wajah Bengkak
3. Kerusakan hati

Obat OTC sebenarnya aman jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun jika berlebihan, OTC dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Pada mulanya kandungan di dalam OTC akan menyerang sel-sel yang ada di dalam organ hati terlebih dahulu. Ibarat mesin yang terus dipaksa bekerja pada akhrinya akan rusak juga. Hati tidak sanggup mencerna OTC dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat. (mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
