Hentikan Posting Fitnah, Tebar Kedamaian di Media Sosial

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 25 November 2016
Hentikan Posting Fitnah, Tebar Kedamaian di Media Sosial

ilustrasi media sosial

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Internet (dunia maya) menjadi instrumen penting dalam melakukan propaganda di era komunikasi digital. Bahkan, dunia maya dijadikan ‘kendaraan’ paham radikalisme dan terorisme dalam menyebarkan ajaran dan merekrut angggotanya. 

Pakar IT dan Medsos Nukman Luthfie mengajak para penggiat dunia maya untuk menyebarkan tulisan, gambar, video, meme yang menyebarkan kedamaian di dunia maya. Ajakan itu dilakukan untuk menyikapi dinamika yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia akhir-akhir ini, seperti kasus video penistaan agama yang menjadi ‘bola’ liar yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kasus ini berawal dari dunia maya dan kini menggelinding menjadi persoalan besar yang memicu gejolak luar biasa di masyarakat. Kalau awalnya soal penistaan agama, kini kasus itu sangat mungkin bisa ditunggangi oleh kelompok-kelompok yang ingin merongrong  negeri ini, utamanya ancaman radikalisme dan terorisme yang ingin memecah belah NKRI,” ungkap Nukman di Jakarta, Jumat (25/11).

Nukman menambahkan aksi demo 4 November lalu, dan rencana demo susulan pada 2 Desember nanti disebarkan melalui media sosial. Aksi ini rawan ditunggangi kelompok-kelompok intoleransi yang ingin memecah belah NKRI. 

“Kalau sampai kelompok radikal yang memainkan peran, itu bisa berbahaya. Masyarakat yang tidak mengerti asal-usul ajakan dan akar permasalahan bisa terpengaruh. Untuk itu masyarakat yang harus cerdas dan jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi ajakan kekerasan dan melawan hukum negara,” imbuh Nukman.

Dalam kesempatan yang sama, Nukman memuji langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang merekrut anak-anak muda menjadi duta damai dunia maya. Menurutnya, ini adalah terobosan yang sangat bagus, untuk memenuhi dunia maya dengan konten-konten perdamaian. 

“Langkah ini sangat tepat. Anak muda Indonesia harus digugah dan diberi pemahaman, serta keahlian dalam melawan radikalisme dan terorisme di dunia maya karena propanda kelompok ini sangat luar biasa.” 

Seperti diketahui, BNPT baru saja melesaikan pelatihan tingkat lanjut Duta Damai Dunia Maya 2016. Sebanyak 60 anak muda Indonesia yang terdiri dari blogger, IT, dan Desain Komunikasi Visual (DKV) digembleng untuk menyebarkan kedamaian di dunia maya dengan keahlian masing-masing. Diharapkan, para duta damai ini nantinya akan terus menularkan ajakan damai ini tidak hanya di dunia maya, tapi juga mengajak teman dan lingkungannya untuk bersama memerangi radikalisme dan terorisme di dunia maya.

BACA JUGA:

  1. Islam Itu Indah, Umat Jangan Mau Diadu Domba
  2. Aksi 4 November Rawan Disusupi Kelompok Radikal, Umat Islam Diminta Rapatkan Barisan
  3. Kepala BNPT: Serangan Teroris Hancurkan Fasilitas Publik
  4. Terkait Lone Wolf, Kepala BNPT: Awasi Aktivitas Anak Muda di Dunia Maya
  5. BNPT: Teroris Ancam Obyek Vital dan Fasilitas Umum

 

#Duta Damai Dunia Maya #Internet #Propaganda #Terorisme #Radikalisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar
Saat jaringan seluler masih menggunakan teknologi 2G, skema yang digunakan operator adalah biaya internet dihitung berdasarkan kuota yang terpakai atau konsep pay as you use (PAYU).
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan