Hendra Kurniawan Dapat Perintah Khusus dari Kapolri Pasca-Kematian Brigadir J

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 06 Desember 2022
Hendra Kurniawan Dapat Perintah Khusus dari Kapolri Pasca-Kematian Brigadir J

Suasana persidangan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/12/2022). ANTARA/Putu Indah Savitri

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Mantan Karo Paminal Propam Polri Hendra Kurniawan bersaksi untuk persidangan Ferdy Sambo dan istri, Putri Candrawathi dalam perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Sidang berlangsung terbuka di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12) siang.

Dalam kesaksiannya, Hendra mengaku dipanggil untuk menghadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait peristiwa tewasnya Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Baca Juga:

Timsus Sebut Arif Rachman Berperan Rekayasa BAP Kematian Brigadir J

Berawal saat Hendra bercerita Ferdy Sambo meneleponnya pada 8 Juli untuk datang ke tempat kejadian perkara di rumah dinas bekas Kadiv Propam Polri itu di Duren Tiga, Jaksel.

Di TKP, Sambo menceritakan skenarionya soal peristiwa tembak-menembak karena Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi.

"'Ada kejadian apa Bang?', (Sambo jawab) 'Ini ada anggota tembak tembakan dan gara-gara Mbakmu'. (Hendra bertanya lagi) 'Mbak kenapa Bang?', (Sambo menjawab) 'Itu di dalam kamar dilecehkan, kamu lihat saja di dalam'," kata Hendra menirukan percakapannya dengan Sambo.

Hendra kemudian melihat jenazah Brigadir J yang sudah tergeletak.

Ia mengaku kaget dan bertanya-tanya peristiwa pelecehan apa yang terjadi hingga sampai terjadi tembak-tembak.

Namun saat itu, dia belum menemukan jawabannya meskipun sudah bertanya ke Brigjen Benny Ali yang saat itu menjabat Karo Provos.

"Kata Pak Benny, 'Sudah nanti dibahas di kantor supaya cepat-cepat ini untuk jenazah dievakuasi'," cerita Hendra.

Hendra kemudian diminta untuk menghadap Kapolri.

Saat itu, kata Hendra, Sigit memintanya untuk menceritakan kejadian terkait peristiwa kematian Brigadir J.

"Ditanya sama beliau, Pak Benny dulu ditanya, diceritakan kejadian tersebut peristiwa tembak-menembak dan pelecehan," jelas Hendra.

Baca Juga:

Timsus Ungkap Barang Bukti Pembunuhan Brigadir J Banyak yang Hilang dan Rusak

Sigit memerintahkan kematian Brigadir J ditangani dengan profesional dan prosedural, meskipun terjadi di rumah Ferdy Sambo.

"Perintah Kapolri cuma satu, 'Ya sudah ditangani secara profesional dan prosedural meskipun kejadiannya di Kadiv Propam," tutur Hendra.

Kemudian, Sigit juga menanyakan terkait gambaran peristiwa yang disebut-sebut ada pelecehan seksual.

Hendra saat itu menjawab yang tahu hanya Ferdy Sambo.

"Saya bilang yang tahu Pak FS," kata Hendra menirukan percakapan dengan Kapolri.

Ferdy Sambo lantas masuk ke ruangan Kapolri. Sementara, Hendra dan Benny keluar menunggu.

"Kami nunggu di ruangan Kospri, (menunggu) barangkali ada perintah lagi karena pada saat itu perintahnya belum final, belum jelas,” kata Hendra.

Hendra dan Benny menunggu sekitar 20 menit hingga Ferdy Sambo keluar.

Memudian mereka bertemu di Provos.

Setelah berbicara dengan Richard Eliezer, Kuat Ma’ruf, dan Ricky Rizal yang saat itu diperiksa di Provos, Ferdy Sambo menceritakan pertemuan dengan Kapolri.

Kepada Kapolri, Ferdy Sambo membantah telah menembak Brigadir J.

Sekadar informasi, Ferdy Sambo dan Putri didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf.

Ferdy Sambo dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Dia juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Ferdy Sambo didakwa dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan KUHP. (Knu)

Baca Juga:

Richard Eliezer Ungkap Ferdy Sambo Tembak Brigadir J saat Mengerang Kesakitan

#Pembunuhan #Kasus Pembunuhan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman
Keluarga Zetro juga telah mendapatkan pengawasan dan penjagaan berlapis dari pihak kepolisian setempat.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman
Indonesia
Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran
Tersangka RS berperan menyediakan tim pengintai dan tim IT (teknologi informasi).
Wisnu Cipto - Kamis, 28 Agustus 2025
Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran
Indonesia
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Pengusaha Dwi Haartono jadi otak pembunuhan Kepala Cabang BRI, Muhammad Ilham Pradipta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Jejak Hitam Otak Pembunuhan Kacab BRI: Pernah Dipenjara Karena Pemalsuan Ijazah Paket C
Indonesia
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Rohmat Sukur atau RS, salah satu orang dari sindikat penculikan dan pembunuhan Kacab BRI, berperan sebagai penyedia tim pantau.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Sindikat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Gunakan Tim Pemantau dan IT
Indonesia
Polisi Bagi 15 Tersangka Pembunuhan Kacab BRI ke 4 Kluster, Ini Peran Masing-Masing
Baru delapan tersangka yang diketahui peran atau klasternya
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Polisi Bagi 15 Tersangka Pembunuhan Kacab BRI ke 4 Kluster, Ini Peran Masing-Masing
Berita
Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta
Kasus penculikan yang berujung pada pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, kini memasuki babak baru
ImanK - Rabu, 27 Agustus 2025
Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta
Indonesia
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Dwi Hartono tercatat sebagai mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen FEB UGM kampus Jakarta.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Indonesia
Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan
"Kami pastikan perannya masing-masing, masih didalami, dipastikan secara pasti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Frengky Aruan - Rabu, 27 Agustus 2025
Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan
Indonesia
Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Dwi Hartono diduga menjadi otak penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI. Ia dikenal sering pamer gaya hidup mewah di akun Instagram pribadinya.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Indonesia
15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Penyidik Polda Metro Jaya kembali menangkap tujuh pelaku baru terkait dengan kasus ini.
Dwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Bagikan