Hati-Hati Hal Ini Berbahaya bagi Organ Reproduksi


Infertilitas banyak terjadi karena gaya hidup. (Foto: Pixabay/OmarMedinaFilms)
BAGI pasangan yang baru menikah, anak selalu menjadi tujuan utama. Hal yang dilakukan oleh pasangan muda demi mendapatkan keturunan misalnya dengan menjaga kondisi reproduksi. Supaya organ reproduksi tetap prima yang perlu dilakukan adalah menjaga pola makan, berolahraga, istirahat yang cukup dan minum suplemen.
Pada beberapa pasangan keinginan untuk memiliki buah hati tak langsung terwujud. Satu dari sepuluh pasangan mengalami kesulitan dalam memiliki anak. Ketika sudah melakukan berbagai macam cara namun anak yang dinantikan tak kunjung datang, periksa kembali gaya hidup. Gangguan yang terjadi di organ reproduksi bisa saja dipengaruhi oleh gaya hidup.

“Hambatan dalam memiliki anak bagi pasangan yang hidup di kota-kota besar dipengaruhi oleh dua faktor yakni polusi dan gaya hidup,” ujar dr. Ivan Sini, SpOG ketika ditemui di acara Ulang Tahun Klinik Morula IVF yang ke-20 Tahun.
Salah satu faktornya adalah rokok. Merokok atau menghirup asap rokok dapat membahayakan kesehatan reproduksi. Menurut dokter Ivan, asap rokok merupakan polusi terburuk bagi kesehatan reproduksi. "Materi DNA sperma dan sel telur rusak karena asap rokok," tambahnya.
Sementara menurut jurnal ilmiah Reproduksi and Reproductive Health yang disusun oleh Weisberg, rokok dapat mengurangi kesuburan pada wanita dan menyebabkan penurunan jumlah sperma pada pria. Hal serupa juga dituturkan oleh Prof. Arief Boediono, PhD. “Pasien yang datang ke saya dengan keluhan infertilitas sebagian besar adalah perokok,” ujar embriologis tersebut.

Faktor kedua yang dapat mengganggu kesuburan adalah konsumsi alkohol. “Kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma pria dan mengurangi kadar testosteron,” jelas Profesor Arief ketika dijumpai di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Adapun ilmuwan dari Montana State University menjelaskan bahwa alkohol mempengaruhi cara hormon dilepaskan dari kelenjar pituitari dan hipotalamus yang dapat menyebabkan masalah bagi fungsi reproduksi dan seksual laki-laki.
Penyebab terakhir adalah hal yang paling tidak kita sadari. Faktor yang tak kita sadari dapat mempengaruhi organ reproduksi adalah smartphone. Benar. Profesor Arief menuturkan, smartphone yang ditaruh di saku celana membahayakan organ reproduksi pria dan wanita. Ketika smartphone dalam keadaan menyala, ia akan terus mencari sinyal. “Gelombang eletromagnetik yang timbul ketika smartphone mencari sinyal akan memengaruhi sekelilingnya. Kalau ditaruh di celana maka akan mempengaruhi kelamin,” tukas Profesor Arief. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah

Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025

Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional

Anak Tantrum Saat Smartphone Diambil, Ini Yang Bisa Dilakukan
