Hati-Hati Bermain di Wahana Ekstrem


Waspadai hal berikut sebelum menaiki wahana ekstrem. (Foto: Pixabay/Free-Photos)
BAGI sebagian orang, mencoba wahana esktrem di taman hiburan merupakan tantangan tersendiri. Tentu saja sebagian yang lain sudah geleng-geleng kepala duluan tanda menolak. Berani mendobrak kegusaran serta mengasah adrenalin memang hal yang positif. Apalagi jika tadinya kamu menderita anxiety. Keberaniannya patut diacungi jempol.
Melansir dari themeparktourist.com, bukan hanya keamanan wahananya saja yang harus kamu pastikan terlebih dahulu. Kondisi kesehatan dan mental merupakan yang paling utama. Kamu bisa saja mengalami kerusakan pada organ vital. Beberapa orang bahkan sampai mengalami trauma jangka panjang. Apa saja bahaya bermain wahana ekstrem untuk kesehatan? Yuk simak ulasannya.
Baca juga:
1. Mual

Roller coaster merupakan salah satu wahana bermain yang cukup populer dan digemari. Antrian untuk bermain wahana ini hampir tak pernah sepi. Bagaimana tidak? Kamu bisa merasakan tubuhmu terombang-ambing seolah menembus langit.
Seperti naik kereta tanpa atap dan bergerak secara melingkar. Kondisi ‘melanggar’ gravitasi bumi ini akan membuat organ dalam manusia bergerak tak karuan. Akibatnya kamu akan merasa mual.
2. Pembuluh Darah Pecah

Meskipun kamu menganggap dirimu sebagai orang paling berani bukan berarti kamu boleh menghiraukan hal ini. Ketika tubuh terlempar ke segala penjuru arah, kemungkinan besar arteri karotid akan pecah dan menyebabkan stroke. Pembuluh darah ini berfungsi membawa aliran darah menuju otak.
Baca juga:
3. Serangan Jantung

Ketika menaiki wahana yang ektrem, otomatis detak jantung akan meningkat pesat. Kondisi seperti ini yang kemudian bisa menyebabkan serangan jantung mendadak.
Meski tidak memiliki riwayat atau latar belakang penyakit jantung, orang dewasa dengan kondisi jantung yang lemah tidak dianjurkan untuk main wahana ekstrem.
4. Trauma Otak

Kamu mungkin merasa baik-baik saja setelah selesai bermain wahana ekstrem. Tetapi otakmu bisa jadi mengalami reaksi yang berbeda.
Tanpa disadari seseorang bisa mengalami trauma otak yang bisa memicu penyakit kronis lainnya. Gejalanya berupa mata yang dipenuhi darah hingga mengalami sakit kepala terus-menerus. (mar)
Baca juga:
Milennial, Generasi dengan Tingkat Obesitas Tertinggi Sepanjang Sejarah
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
