Hassa Batik: Corak Cerah dan Bisa Order Seusai Selera


Kelebihan Hassa Batik milik Sri Sugihastuti terletak pada pilihan warnanya yang cerah (Foto: MP/Yohanes Abimanyu)
MerahPutih Bisnis - Lima tahun berjalan usaha yang dirintis Sri Sugihastuti alias Tuti, timbul ide mulai memproduksi batik menjadi sebuah produk batik sendiri yang memiliki nilai jual berkualitas. Selain membuat batik sendiri ia juga membuat kain batik dengan berbagai jenis bentuk mulai dari kemeja, dompet, tas, topi, syal, sarung batik, dan sebagainya.
"Lima tahun berjalan saya terpikir dalam benak untuk memproduksi sendiri batik-batiknya," terang Tuti kepada merahputih.com beberapa waktu lalu.
Produk, keunikan batik yang diprodiksinya memiliki warna-warna cerah dan kelebihannya bisa costumize, yakni customer bisa memesan untuk dibuatkan sesuai dengan keinginan mereka.
"Kita bisa costumize, jadi customer dapat minta dibuatkan kepada kami untuk dibuatkan jenis produk yang mereka inginkan," terangnya.
Keunggulan batik produksi Sri Sugihastuti terletak pada pilihan warnanya yang didominasi warna cerah (Foto: MP/Yohanes Abi)
Selain itu, harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari harga Rp50 ribu sampai dengan paling mahal sebesar Rp500 ribu. Menurut Tuti, dirinya ingin batik Indonesia dapat memasyarakat dan menghantar batik Indonesia untuk Go Internasional.
"Jadi kita ingin batik ini dapat menyentuh semua lapisan masyarakat bisa memakai batik. Kami punya batik berkualitas dan tak kalah dengan batik pada umumnya," tuturnya.
Strategi pemasaran, Tuti pun memiliki strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk batik pada umumnya. Biasanya cara yang dilakukan melalui website www.hassa.co.id.
"Selain melalui jejaring sosial maupun sosial media facebook, dan twitter. Untuk target marketnya sendiri sudah hampir seluruh Indonesia dan banyak permintaan dari perusahaan-perusahaan BUMN," terangnya.
Dalam hal pemasaran, Hassa Batik milik Tuti mengandalkan pemasaran via online dan dipesan sesuai selera pembeli (Foto: MP/Yohanes Abi)
Sebulannya Tuti, mampu menjual sekitar 1000 pcs batik, dan paling banyak diminati di harga Rp100 ribu. Omset sebulan yang mampu diraup sebesar Rp100 juta. Bila dikurangi dengan biaya pengeluaran untuk (Gaji karyawan, bensin, listrik, telepon dan peralatan kantor) Rp50 juta, maka keuntungan bersih yang diperoleh sebesar Rp50 juta perbulan.
Kedepannya, Tuti berencana untuk terus mengembangkan bisnisnya agar banyak dikenal. Tidak hanya itu, ia juga tengah mempersiapkan sistem franchise untuk usahanya tersebut.
"Kedepan saya ingi memfranchisekan usaha ini agar, tapi kami sedang mempersiapkan semuanya," tandasnya.(abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Siap Bawa Batik Indonesia Mendunia, Siap-siap Bikin Kolektor Klepek-Klepek

Mekotekan: Warisan Budaya Bali Setelah Kuningan, Simbol Keberanian dan Tolak Bala

Tutur Batik: Upaya Menjaga Tradisi dan Inovasi Kriya Batik Jawa Barat
Yayasan Batik Indonesia Rayakan Hari Batik Nasional Lewat 'Bangga Berbatik'

Didiet Maulana Perkenalkan Kebaya sebagai Kekayaan Warisan Nusantara

Pemerintah Tetapkan Arak bali Jadi Warisan Budaya Tak Benda 2022
