Hartono Gan Persembahkan Koleksi 'Gender Nihilsm' Pada Gelaran JF3 2023

Terdapat 39 model dari koleksi Hartono Gan di JF3 2023. (MP/Aqil Baihaqi)
BUNYI drum dan bass begitu kencang bagaikan irama detak jantung yang begitu cepat. Lampu sorot sepanjang runaway beberapa kali hidup mati. Tak sampai semenit kemudian terlihat sosok perempuan berbusana atas blazer dan bawah celana kulit berwarna hitam gelap.
Mengikuti sang perempuan, di belakang terlihat sosok pria memakai atasan jenis halter berwarna cerah, lengkap dengan celana slim fit dan sepatu hak tinggi. Perpaduan busana genderless tersebut merupakan karya Hartono Gan bertemakan Gender Nihilsm (Unapologetically You) yang ditampilkan dalam gelaran JF3 2023 di Mall Kelapa Gading pada Minggu (23/7).
Baca Juga:
'Fluidity' dalam Fesyen Pria di Jakarta Fashion Week 2023
“Secara estetika saya selalu terinspirasi pada era 80an dan juga glam rock. Zaman itu pertama kali musisi cowok bisa pakai make up, lipstick dan sepatu hak tinggi. Dengan penampilan seperti itu, kamu tak berkaitan sama sekali dengan kualitas moral hingga orientasi seksual mereka,” jelas Hartono Gan dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Jakarta Utara.
Lebih lanjut, Hartono Gan coba menitikberatkan pada kualitas pakaian dengan potongan klasik dan permainan presisi pola serta sentuhan mengejutkan dari pemilihan bahan dan siluet pakaian itu sendiri.
“Aku mencoba semisalnya bagaimana kamu teriak, kamu sudah menjadi pusat perhatian orang-orang. Itu merupakan formula yang cukup lama, bikin komposisi seperti itu sangat lama,” lanjut Hartono.
Hal itulah yang membuat koleksi Hartono Gan cukup ditunggu dan selalu berhasil memberikan kejutan menggelitik tanpa sesuatu yang begitu heboh. Begitu menarik perhatian namun tetap menawan.
Baca Juga:
Lakon Store Bawa CLBK di JF3 2023
“Koleksi ini ditujukan kepada individu yang suka akan fesyen dan tidak ragu-ragu menggunakan fesyen sebagai alat untuk mendeklarasikan jati dirinya,” tegas Hartono.
Tema yang dibawakan oleh Hartono Gan di gelaran JF3 semakin menyakinkan, bahwa cara berpakaian merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk menyampaikan jati diri tanpa memandang gender sekalipun. Seakan menjadi pernyataan tentang siapa dirimu sebenarnya.
“Tentu fesyen ini sangat berhubungan langsung dengan latar belakang intelektual, sosial budaya dan seberapa baik seseorang mengenal dirinya sendiri,” pungkasnya. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
