Lakon Store Bawa CLBK di JF3 2023


Lakon Store menggandeng enam jenama lokal menghadirkan CLBK. (foto: Merahputih.com/Ronggo)
CABIKAN reef gitar musik rock menggema di area parkir P3A dan P3 Summarecon Mall Kelapa Gading. Lagu soundtrack versi bahasa Indonesia serial Dragon Ballmengentak mengiringi model lelaki. Tampilan agak lain. Sebuah televisi terpasang di kepalanya.
Dengan mengenakan kaus putih berbalut luaran indigo dan celana panjang merah menyala, sang model berjalan menyusuri titian peraga dua lantai berbentuk huruf U. Di belakangnya, membuntut model lainnya dengan busana beraksen huruf di kemeja. Terlihat khas semarak nuansa 90-an. Koleksi Apa Kabar tersebut jadi salah satu dari enam kolaborator jenama fesyen lokal bersama Lakon Store.
BACA JUGA:
Lakon Store yang merupakan gabungan dari jenama fesyen lokal yang telah dikurasi. Enam jenama fesyen, yakni Para Pohon, Apa Kabar Atelier, Oemah Etnik, Frederika, Senora The Label, dan The Theme, bergabung merilis koleksi terbaru di ajang JF3 di Summarecon Mall Kelapa Gading, Minggu (23/7).

“Kami ambil story tiap jenama berbeda-beda, tapi dalam satu konsep. Jadi untuk sekarang, kami menerapka konsep 80-an dan 90-an. Semuanya dikemas dalam Cerita Lakon Bersemi Kembali (CLBK). Kal ini, CLBK-nya lebih ke anak-anak generasi 90-an,” jelas leader Lakon Store Arsya Prasetiawan dalam konferensi pers.
Senora the Label menginterpretasikan CLBK 90-an ke dalam tema playground party. “Aku mengingat masa anak-anak pada 90-an yang menggambarkan semangat persahabatan, keceriaan playful, dan energi. Rancangannya kamu juga gabungkan dengan berbagai bentuk, ada kotak, lingkaran, dan hati,” jelas owner Senora the Label, Renata.
BACA JUGA:
JF3 Apresiasi Desainer di 'Awarding Night Fashion Icon Awards 2023'
Desainer lain di kolaborasi Lakon the Store yakni Kiki. Ia mengaku menghadirkan Romansa dalam desainnya. "Jadi hari ini kami mau angkat tema romansa. Kami terinspirasi dari pattern 90-an. Ada geometri, ada brush, tabrak warna, serta pop color kami masukkan. Namun, DNA aslinya masih enggak hilang,” ungkapnya.

Lain lagi Erika. Desainer ini menggunakan majalah lama sebagai inspirasi untuk proyek CLBK ini. Ia menggunakan foto-foto di majalah lama yang dia kumpulkan untuk menjadi inspirasi koleksi yang dipamerkan. "Jadi aku mau kemas inspirasi ini jadi satu koleksi,” katanya.

Salah satu jenama dalam Lakon Store, Para Pohon, menerapkan bahan-bahan alam atau natural fabric ke dalam koleksi mereka. “Bahan yang kami pakai yakni kain dari serat alami. memang agak sedikit menantang untuk mencari bahan alami. Tak hanya alami, bahan-bahan ini juga tetap nyaman saat dikenakan,” kata Alex dari Para Pohon.
Bahan-bahan alam diterapkan Para Pohon dalam gaya tropical minimalist nan cocok untuk di ikllim tropis Indonesia.

Arsyan menyebut tema 80-an dan 90-an di koleksi kali ini bisa jadi amat relevan dengan generasi saat ini. Menurutnya, industri fesyen sangatlah berkembang. Ada satu tren yang akan berputar. “Jika dilihat dari gaya hidup, banyak generasi muda yg antusias kembali ke masa masa orang tua mereka,” tutu Arsyan.(Aqb)
BACA JUGA:
LPTB Susan Budihardjo Tangkap Semangat Generasi Alpha di JF3 2023
Bagikan
Berita Terkait
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan
