'Fluidity' dalam Fesyen Pria di Jakarta Fashion Week 2023

COVER_Dewi's Luxe Market gelar Show mens ready-to-wear di Jakarta Fashion Week 2023. (foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)
DEWI'S Luxe Market (DLM) kembali digelar sebagai bagian dari Jakarta Fashion Week 2023. Ajang yang merupakan bagian dari majalah Dewi ini sebelumnya telah menggelar titian peraga bersamaan dengan acara Ramadhan Fashion Festival 2022. DLM menghadirkan beberapa jenama premium yang telah dikurasi.
Di gelaran kali ini, DLM menghadirkan beberapa show yang menarik nan elegan. Koleksi ready-to-wear untuk pria dari Tanah Le Sae, Jan Sober, dan Hartono Gan Homme. Untuk gelaran kali ini, DLM membawa tajuk The Fluidity di JFW 2023, Senin (24/10).
BACA JUGA:
DLM tahun ini dibuka dengan jenama lokal Tanah Le Sae. Jenama yang baru dirilis pada 2019 ini menampilkan koleksi yang menggambarkan cinta dengan sentuhan emosi atau love nan sentimental. Menurut Tanah Le Sae, seiring berjalannya waktu, makna cinta semakin bergeser dari arti personal menjadi suatu kata dan hal yang tidak ternilai.
Pergeseran makna itulah yang menjadi inspirasi bagi koleksi-koleksi yang menekankan konsep genderless dan romantisme. “Kami mengangkat busana wedding dari Jawa, kebaya jawa yang biasa dipakai untuk perempuan saat wedding, tapi ternyata juga bisa dipakai laki-laki,” ujar Andika Wiradiputra Sudrajat selaku desainer Tanah Le Sae saat konferensi pers Jakarta Fashion Week 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Senin (24/10).
BACA JUGA:
Berbeda dengan Tanah Le Sae yang belum lama merintis, jenama Jan Sober yang dimulai pada September 2009 membawakan koleksi feyen untuk laki-laki nan timeless. Pada koleksinya ini, Jan Sober terinspirasi dari berbagai pengalaman dan perjalanan si perancang mode, yaitu Jan Angga. Tentunya koleksi yang ditampilkan senantiasa unik dan ultra modern.
Tak kalah menarik, Hartono Gan akan menampilkan koleksi Hartono Gan Homme yang bertajuk Glamrock di JFW 2023. Hartono menghadirkan interpretasi terhadap fluiditas yang sesuai dengan tema DLM kali ini. Tentunya, ia menggunakan material-material nonkonversional dengan konsep tailoring yang pekat. “Bagi kita, fesyen itu suatu alat untuk menunjukkan identitas diri tanpa harus berbicara. Pakaian itu tidak punya gender. Tidak ada laki-laki, tidak ada perempuan,” ujar Hartono Gan selaku desainer dari Hartono Gan Homee. Koleksi kali ini merupakan koleksi pria pertama Hartono Gan setelah 12 tahun menjadi desainer.(yos)
BACA JUGA:
Perhatikan, Kostum Halloween ini dapat Menyinggung Kelompok Tertentu
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
