Perhatikan, Kostum Halloween ini dapat Menyinggung Kelompok Tertentu


Peran orangtua dalam membicarakan topik perampasan budaya dalam rumah sangatlah penting. (freepik/gpointstudio)
BAHKAN untuk orangtua paling kreatif dan paling imajinatif, tahun demi tahun, Halloween membawa daftar pertanyaan yang sama: Kostum mana yang cocok untuk anak saya?
Setelah rencana dibuat, penting untuk meluangkan waktu sejenak dan merenungkan kostum pilihan itu: Bisakah itu ditafsirkan sebagai budaya yang sesuai?
Baca Juga:

Karena komunitas minoritas adat menjadi lebih vokal, dan memang seharusnya begitu, tentang budaya mereka yang diambil tanpa pengakuan yang layak atau apropriasi budaya. Karena itulah, peran orangtua dalam membicarakan topik perampasan budaya dalam rumah sangatlah penting. Halloween dapat menjadi waktu yang tepat untuk melakukannya.
"Apropriasi budaya penting untuk dipertimbangkan selama Halloween karena ini adalah waktu di mana kita kemungkinan besar akan mengenakan kostum yang mewakili budaya lain," kata profesor jurnalisme, hubungan masyarakat, dan media baru Mia Moody-Ramirez, PhD di Baylor University's College of Arts & Sciences, AS, seperti yang dikutip dari laman Parents.
Moody-Ramirez menambahkan, "Salah langkah perampasan budaya yang umum termasuk menggelapkan wajah seseorang, mengenakan pakaian etnis, dan/atau berdandan untuk memancing tawa daripada menunjukkan rasa hormat kepada kelompok atau orang tertentu."
Moody-Ramirez adalah pakar yang diakui secara nasional dalam representasi media massa dari minoritas, perempuan, dan kelompok lain yang kurang terwakili, dan telah ikut menulis buku From Blackface to Black Twitter: Reflection on Black Humor, Race, Politics, & Gender.
Baca Juga:

Dia memberikan beberapa panduan untuk orangtua mengenai pemilihan kostum agar tidak menyinggung kelompok tertentu.
Asesoris budaya
Secara garis besar, tanda suku, hiasan kepala, dan turban adalah pakaian kostum Halloween yang tidak pantas, karena semua itu terikat pada upacara atau makna keagamaan tertentu. Dan meskipun mungkin kamu tergoda untuk mendandani seorang anak sebagai Coco dari film Disney karena akan 'sangat lucu' untuk unggahan Instagram, jika anak tersebut tidak memiliki keturunan Meksiko, keputusan itu harus dipertimbangkan kembali.
"Secara umum, ketika mempertimbangkan kostum, pikirkan apakah itu akan menunjukkan kehormatan atau ketidakhormatan terhadap kelompok atau orang. Jika kamu atau anakmu tidak tahu arti dari budaya dan pakaian etnisnya untuk kostum Halloween, itu bukan ide yang baik untuk memakainya," saran Moody-Ramirez.
Moody Ramirez menambahkan bahwa meniru Coco, atau mengenakan kostum sugar skull, bisa menyinggung. Karena Día de Los Muertos adalah hari libur penting di Meksiko yang digunakan sebagai waktu untuk refleksi, doa, dan menghormati mereka yang telah berpulang.
Uji kelayakan
Lakukan uji kelayakan untuk memahami apa yang berbahaya. Bagaimana orangtua dapat menjadi lebih baik untuk memahami kostum mana yang menyinggung dan sesuai dari berbagai budaya? Melakukan beberapa penelitian adalah awal yang baik.
"Lihat bagaimana mereka mengembangkan kostum itu, bagaimana hal itu dilihat dalam kehidupan nyata, apa inspirasi di balik pola, warna, gaya? Apakah mereka memiliki hubungan dengan budaya tuan rumah? Apakah ada banyak kontroversi?" kata Jalene Kanani Bell, Seniman asli keturunan Hawaii.
Dia menekankan untuk memanfaatkan momen ini sebagai bentuk pengajaran pada anak-anak. "Kemudian gunakan akal sehat terbaik kamu untuk menentukan apakah menghormati budaya dengan cara yang terhormat pada kesempatan yang tepat," tegasnya.
Baca Juga:

Pahami sejarah
Berhati-hatilah dengan tokoh sejarah, di situlah komponen pendidikan berperan. Ketika berbicara tentang tokoh sejarah, Moody-Ramirez mengatakan bahwa konteks adalah kuncinya. "Banyak tokoh sejarah mewakili era di mana penindasan adalah hal biasa. Jadi sangat penting untuk mengetahui sejarah di balik tokoh-tokoh sejarah ini," katanya.
"Ketika saya mencari kostum sejarah untuk anak laki-laki, saran termasuk Ben Franklin, George Washington, Robert E. Lee, koboi, gangster, dan peziarah. Beberapa di antaranya kurang pantas daripada yang lain. Misalnya, saya tidak ingin anak untuk meniru Robert E. Lee."
Sebagai catatan Robert E. Lee adalah jenderal dari konfederasi yang berhadapan dengan federasi pada perang sipil di Amerika yang berlangsung dari 1861 sampai 1865.
Aman
Pilih kostum yang tidak terikat pada satu budaya. Pilihan aman lain? Atlet, musisi, dan tokoh masyarakat yang tidak terikat langsung pada satu budaya atau warisan. Banyak dari ini secara terang-terangan apropriatif dan, lebih buruk lagi, tidak mendukung atau memberikan kembali kepada budaya tuan rumah.
"Daripada membeli kostum yang sudah jadi, cobalah untuk menafsirkan nilai dan karakteristik yang kamu kagumi—keberanian, kebebasan, tekad, kreativitas—dengan caramu sendiri dengan membuat kostum DIY di mana kamu dapat membiarkan imajinasi bebas dan memberikannya sentuhan pribadimu," demikian Vézina. (aru)
Baca Juga:
Sambut Halloween, Serial-Serial Horor di Netflix Ini Bikin Malam Jadi Mencekam
Bagikan
Berita Terkait
Ed Sheeran Pakai Kostum Monyet saat Rayakan Halloween, Terinspirasi dari Meme

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Berkostum untuk Halloween di Shanghai

Sambut Halloween 2024, 'Sing: Thriller' Tayang di Netflix

Sambut Halloween dengan 5 Buku Bacaan Menyeramkan

Tampilan Perdana Nike Book 1 'Halloween' dengan Sentuhan Seram

Illenium Jadi Line Up Pertama untuk Wicked Wonderland

WICKED WONDERLAND Hadirkan Pengalaman Berbeda Rayakan Halloween

Heidi Klum Berubah Jadi Burung Merak

Rekomendasi Kanal Horor YouTube untuk Temani Malam Halloween

Kembali Lagi SSC Napoli Rilis Jersey Halloween
