Hari Bela Negara, Prabowo Ingatkan Rakyat Perang Lawan Virus Corona


Menhan Prabowo Subianto tengah memberikan penghargaan Patriot Bela Negara kepada eks pejuang Timor Timur. ANTARA/HO-Puskom Publik Kemhan
MerahPutih.com - Momentum Hari Bela Negara ke-72 kali ini berbeda dari sebelumnya. Pasalnya, negeri ini tengah dilanda pandemi COVID-19.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa ancaman pandemi COVID-19 masih belum berakhir.
Ia mengajak segenap bangsa Indonesia untuk berjuang bersama mencegah penularan virus.
Baca Juga:
Ratusan Putra-Putri Papua yang Lolos Masuk BUMN Jalani Pelatihan Bela Negara
Hal ini dapat diwujudkan di antaranya mematuhi protokol kesehatan yaitu menerapkan 3M. Seperti memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun sebagai upaya mencegah penyebaran.
"Ini bisa dikatakan sebagai implementasi dari aksi bela negara," kata Prabowo dalam keterangan persnya, Sabtu (19/12).
Selain itu, lanjut Prabowo, upaya bela negara juga dilakukan oleh para tenaga medis dalam menyelamatkan pasien COVID-19.

Prabowo Subianto. (Facebook/Prabowo Subianto)
Prabowo mengatakan, mereka tanpa kenal lelah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan berada di baris terdepan sebagai pembela. Mereka memperjuangkan kesembuhan setiap warga negara yang terpapar virus.
"Ini sesuai dengan profesi kita masing-masing, kemampuan dan daya upaya kita untuk lingkungan kita sekitar merupakan perilaku aksi bela negara," tutup Prabowo.
Sekadar informasi, Hari Bela Negara berawal dari salah satu peristiwa penting yang selalu diperingati oleh bangsa Indonesia adalah peristiwa 19 Desember.
Tepatnya 72 tahun yang lalu atau 19 Desember 1948, bangsa Indonesia menghadapi situasi genting yang memaksa perpindahan ibu kota negara dari Yogyakarta ke Bukittinggi dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Baca Juga:
Bela Negara Tak Melulu Pendidikan Militer, PKS: Pemaksaan Bisa Langgar HAM
Dalam kondisi ini, sistem pemerintahan Indonesia kembali terusik oleh pihak Belanda yang berhasil menguasai Kota Yogyakarta.
Bukan hanya itu, jatuhnya Kota Yogyakarta di tangan Belanda juga bersamaan dengan ditangkapnya Soekarno dan Hatta.
Karena kondisi yang semakin tidak stabil, mendorong dibentuknya PDRI agar sistem pemerintahan Indonesia masih bisa dijalankan meskipun dalam situasi genting. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding

Profil Irfan Yusuf, Cucu Hasyim Asy'ari yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah

Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie

Prabowo Ganti Sri Mulyani Hingga Budi Gunawan, Evaluasi Kinerja Jadi Pertimbangan Utama

Prabowo Juga Lantik Menteri dan Wakil Menteri Haji Sore Ini

Sri Mulyani hingga Budi Gunawan Diisukan Kena Reshuffle, Prabowo Mulai Rombak Kabinet Merah Putih

Prabowo Buka Suara soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Dukung Tim Investigasi Independen dan Tolak Tarik TNI dari Pengamanan Sipil

Ketahuan Main Domino Bareng Azis Wellang, Prabowo Diminta Pecat Raja Juli dan Abdul Kadir

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Klaim Kasus Nadiem dan Tom Lembong Mirip, Hotman Paris Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Kliennya Tak Bersalah
