Harga BBM Tak Kunjung Turun, Jutaan Buruh Bakal Mogok Massal Akhir November

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 18 September 2022
Harga BBM Tak Kunjung Turun, Jutaan Buruh Bakal Mogok Massal Akhir November

Ilustrasi - Aksi ibu-ibu yang tergabung dalam Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (KOPPI) di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (15/9/2022). ANTARA/Ricky Prayoga

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Rencana aksi massa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) disuarakan Partai Buruh tanggal 4 Oktober 2022.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, aksi 4 Oktober nanti tidak digubris, akhir November buruh bersama dengan 60 federasi tingkat nasional akan menggelar mogok nasional. Bahkan aksi diikuti stop produksi di pabrik-pabrik.

"Nanti diikuti lima juta buruh, petani, pengemudi, dan kelas pekerja lainnya," ujar Said kepada wartawan yang dikutip, Minggu (18/9).

Baca Juga:

Demo Kenaikan BBM, Seribu Mahasiswa Kepung Kantor Jokowi

Ia menuturkan, demo BBM kembali digelar karena harga minyak dunia sudah turun.

"Presiden Joko Widodo harus menurunkan harga BBM seperti harga semula," ungkapnya.

Selain itu, dia menyebut bahwa daya beli masyarakat pekerja, khususnya kaum buruh, pekerja rumah tangga, kaum miskin kota, sudah merosot 30 persen karena naiknya angka inflasi.

Kenaikan inflasi disumbang oleh harga sewa rumah yang naik 12 persen, transportasi naik 20 persen, dan makanan 15 persen.

"Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin rakyat kecil bisa bertahan," jelas Said.

Baca Juga:

Demo Kenaikan Harga BBM Terus Berlangsung, Jalan Menuju Istana Negara Ditutup

Di menuturkan dengan ron BBM yang lebih baik dibandingkan Pertalite dan solar bersubsidi, bisa menjual lebih murah.

Said meyakini, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat bawah.

Apalagi, secara bersamaan, Menaker sudah menyampaikan kenaikan upah 2023 menggunakan PP 36 yang notabene adalah aturan turunan dari omnibus law UU Cipta Kerja.

"Itu artinya, tidak akan ada lagi kenaikan upah," kata Said Iqbal.

Karena itu, ia mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10 persen-13 persen.

"Tiga isu itu merupakan satu kesatuan yang akan diperjuangkan kelas pekerja," sambungnya.

Sekadar informasi, pemerintah mengumumkan kenaikan harga produk BBM penugasan, subsidi, hingga nonsubsidi.

Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku sejak Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB kemarin.

Pengumuman kenaikan harga BBM disampaikan pada Sabtu pukul 13.30 WIB dan langsung berlaku satu jam setelah pengumuman disampaikan.

Kini harga Pertalite resmi naik dari Rp 7.650 kini menjadi Rp 10 ribu per liter, Pertamax naik dari dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter, dan Solar subsidi naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. (Knu)

Baca Juga:

Demo Kenaikan Harga BBM Terjadi di Tiga Titik Ibu Kota

#Demonstrasi #BBM #Harga BBM
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Para ahli harus bersatu untuk mencari jalan keluar, dan parlemen masih berdiri.
Dwi Astarini - 43 menit lalu
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Dunia
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Protes ini juga menjadi titik puncak sentimen lama terhadap politisi, keluarga mereka, dan kekhawatiran atas korupsi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Dunia
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Namun, kelompok Gen Z, yang memimpin protes tersebut, telah menjauhkan diri dari aksi perusakan itu.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Indonesia
Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
Namun, jika Pertamina membutuhkan impor tambahan untuk memenuhi permintaan SPBU swasta, impor tersebut hanya bisa dilakukan oleh Pertamina
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Kementerian ESDM Minta Shell dan BP Kirim Data Spesifikasi BBM untuk Diolah dan Diserahkan ke Pertamina
Dunia
Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa
Rajyalaxmi Chitrakar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Khusus Luka Bakar Kirtipur, tetapi meninggal dalam perawatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal
Situs media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan X, tidak dapat diakses di Nepal sejak Jumat (5/9), setelah pemerintah memblokir 26 platform yang belum terdaftar.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Indonesia
Dijenguk Menko Yusril di Rutan Polda, Delpedro Marhaen Bersikukuh Tidak Bersalah
Delpedro kini berstatus sebagai tersangka dugaan penyebaran hasutan melalui media sosial yang memicu kerusuhan saat demonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 September 2025
Dijenguk Menko Yusril di Rutan Polda, Delpedro Marhaen Bersikukuh Tidak Bersalah
Bagikan