Harga Batu Bara Naik, Penjualan Semen Baturaja Diklaim Masih Tumbuh Positif
Semen Baturaja. (Foto: Kementerian BUMN)
MerahPutih.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami naik turun dalam sepekan. Tren tersebut masih dalam koreksi adalah hal yang wajar, setelah IHSG mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menyebut, kenaikan IHSG dari 6100-an hingga ke 6680-an banyak ditopang oleh aksi beli di saham-saham bank dan energi.
"Ada sentimen negatif dari China di mana mereka berencana untuk memangkas harga komoditas," ujar Reza di Jakarta, Minggu (24/10).
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Minta PLTU Batu Bara Pensiun Dini
Salah satu komoditas yang menjadi perhatian adalah Semen. Salah satu emiten, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tetap mencatatkan permintaan Semen Baturaja mulai meningkat.
"Secara yoy juga meningkat dan mampu membukukan laba dari sebelumnya rugi. Ini bisa menjadi booster atau sentimen positif pelaku pasar," kata Reza.
Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, berpendapat kondisi tersebut tidak mempengaruhi. Meski pergerakannya berada dalam tren penurunan setidaknya dalam satu minggu terakhir, namun kinerja korporasi SMBR masih positif.
Yusuf mengatakan, hal ini tidak terlepas dari kenaikan harga batu bara yang memang berada dalam tren kenaikan sebulan terakhir.
"Sebenarnya posisi SMBR dan industri semen pada umumnya di tahun ini masih berada dalam posisi over supply," kata dia.
Diketahui volume penjualan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tumbuh positif. Realisasi penjualan SMBR hingga bulan September 2021 mencapai 1,34 juta ton. Realisasi ini tumbuh 5% jika dibandingkan dengan volume di periode yang sama tahun lalu sebesar 1,28 juta ton.
Adapun realisasi penjualan SMBR periode bulan September 2021 tumbuh 6 persen jika dibandingkan dengan volume bulan Agustus. Pihaknya juga mengoptimalkan penggunaan batubara berkalori rendah dari sumber yang paling ekonomis. Selain itu, SMBR juga memperbanyak rekanan vendor penyuplai batu bara.
Sebagai informasi, emiten yang berbasis di Sumatera Selatan ini menargetkan penjualan semen sebanyak 2.189.534 ton pada tahun ini atau meningkat 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Vice President Corporate Secretary Semen Baturaja Doddy Irawan mengatakan, perusahaan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 84,9 miliar. Dana belanja modal tersebut digunakan untuk mendukung sejumlah agenda bisnis perseroan di tahun ini.
Salah satunya diprioritaskan untuk kegiatan penambangan untuk memastikan cadangan batu kapur, dengan mempersiapkan lahan tambang baru di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang telah memiliki progres sebesar 77,92 persen. Selain itu, SMBR juga menyiapkan investasi untuk pengembangan program efisiensi operasional perusahaan. (*)
Baca Juga:
DPR Minta Rencana Penghapusan PLTU Batu Bara Jangan Hanya Jadi Wacana
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten