Harga Bangun Sumur Resapan di DKI, Satu Lobang Sampai Belasan Juta


Pekerja menyelesaikan pembuatan sumur resapan di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
MerahPutih.com - Sumur resapan atau drainase vertikal menjadi pembicaraan hangat masyarakat lantaran dinilai sejauh ini belum maksimal dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta.
Lalu, berapa biaya pembangunan satu lobang drainase vertikal yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI?
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, ada dua jenis pembangunan sumur resapan yang ada di ibu kota. Pertama tipe buis beton dan tipe modular.
Baca Juga:
FAKTA Nilai Pembuatan Drainase Vertikal di DKI untuk Serap Anggaran
"Untuk buis beton harga berkisar di Rp 13,2 juta, tipe buis beton berlubang heavy duty, ini harga termahal Adhi Mix. Sedangkan untuk tipe modular harga berkisar di Rp 7,3 juta per m3 (meter kubik)," papar Riza.
Lanjut Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini, adapun total sumur resapan yang sudah terpasang sampai saat ini lebih dari 19.042 titik yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Dengan daya tampung air sebesar 37.369 meter kubik.
Pembangunan sumur resapan ini akan terus bertambah jumlahnya seiring dengan pemenuhan pencapaian target yang ditetapkan Dinas SDA. Di akhir tahun ini, sumur resapan bakal dibangun sebanyak 26.932 titik dengan daya tampung air 53.050 m3.
Untuk di tahun 2022, Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan berfokus dalam drainase vertikal tipe waduk. Sumur resapan ini adalah salah satu tipe yang fungsinya adalah penampungan air hujan.
Baca Juga:
DPRD DKI Coret Anggaran Sumur Resapan
Menurur Riza, drainase vertikal tipe waduk akan dilaksanakan oleh Sudin SDA di wilayah seperti yang sudah dilakukan saat ini.
Selain itu, kata Riza, yang lebih digalakkan tahun depan adalah kolaborasi pelaksanaan drainase vertikal oleh pihak non-pemprov seperti pihak swasta, masyarakat, lembaga pemerintahan lain yang memegang porsi lebih besar.
"Porsi Pemprov sendiri dilihat dari aset adalah sebanyak 8,9 persen. swasta 35-an persen, masyarakat 53-an persen," pungkasnya.
Untuk diketahui, DPRD DKI Jakarta memutuskan untuk mencoret anggaran drainase vertikal sebesar Rp 330 miliar yang diusulakan Dinas Sumber Daya Air (SDA) pada penganggaran tahun 2022.
Alasan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI menghapus seluruh anggaran sumur resapan. Salah satunya karena sumur resapan belum signifikan dalam mengatasi banjir di ibu kota. (Asp)
Baca Juga:
Pemprov DKI Ganti Penutup Sumur Resapan di Cilandak yang Rusak
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Usai Insiden Affan Kurniawan Dilindas Rantis Polisi, Prabowo Disebut Ingin Demokrasi Dibangun di Atas Aspirasi yang Sehat

Banjir Jakarta Tersisa di 2 RT, Puluhan Warga Masih Mengungsi

Pramono Ngaku Dipuji Ketua Timses RK Riza Patria setelah Debat Pilkada Jakarta

80.000 Kopdes Merah Putih Dibentuk, Wamendes Jamin Bukan untuk Matikan BUMDes

Outer Ring Road Kembangan Terkepung Air, Luapan Kali Angke Ancam Perumahan Warga

Wamendes PDT Riza Patria Sebut Koalisi Permanen Gagasan Prabowo Subianto untuk Perjuangkan Kepentingan Rakyat

11 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakarta Terendam Banjir, Ketinggian Air hingga 100 Cm

Wamendes PDTT Ancam Copot Kades yang Terlibat di Perkara Pagar Laut Tangerang

Ketua Timses RIDO Ajak Semua Pihak Tak Gunakan Kampanye Hitam di Pilkada Jakarta
RK Tak Masalah Ketua Timsesnya Jadi Wamendes PDTT
