Hai Warga Jonggol, Bogor Timur dan BSD! Kemenhub Lagi Bikin Kajian Bangun Skytrain Sebagai Feeder Transportasi ke Jakarta


Skytrain melintas di antara Terminal 2 dan Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA/Muhammad Iqbal
MerahPutih.com - Pembangunan infrastruktur transportasi massal terutama di wilayah penyangga Jakarta agar terintegerasi dengan transportasi massal di Jakarta terus dikaji oleh Kementerian Perhubungan.
Kementerian Perhubungan mengkaji proyek rencana penggunaan skytrain yang akan menghubungkan wilayah Tangerang Selatan dan Bogor sebagai moda pengumpan (feeder).
Feeder ini akan mendukung jaringan transportasi massal seperti MRT Jakarta dan LRT Jabodebek.
"Jadi, itu memang ada rencana membuat kayak MRT, tetapi sistemnya lagi coba evaluasi," Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana.
Baca juga:
KAI Resmi Operasikan KRL Baru CLI-125, Pengguna Mengaku Berasa Naik MRT Jakarta
Saat ini pengkajian sudah memasuki tahap detail engineering design (DED) untuk menentukan bentuk feeder yang cocok, salah satunya terdapat opsi menggunakan teknologi kereta gantung (skytrain) sebagai solusinya.
"Kami pakai DED, ada yang pakai kereta yang di atas seperti MRT, nanti juga ada yang di bawah, tergantung pada kesediaan tanah," katanya.
Selain itu, pilihanya adakah teknologi yang baru yakni kereta api gantung.
Pengembangan moda transportasi baru seperti kereta gantung juga tengah dievaluasi karena dapat menjadi solusi efisien, hemat biaya, dan minim gangguan terhadap lingkungan perkotaan yang padat
Ia menegaskan, pemilihan transportasi, baik jalur atas, bawah tanah, maupun gantung, akan ditentukan dari efisiensi biaya dan ketersediaan lahan di sepanjang jalur yang direncanakan.
Selain mendorong peralihan masyarakat ke angkutan umum, proyek tersebut juga mampu mengurangi kemacetan serta memperbaiki kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya
"Hal itu agar masyarakat tertarik menggunakan sarana kendaraan umum sehingga pelan-pelan kemacetan akan berkurang karena orang sudah beralih pada transportasi massal," bebernya
Di samping itu, dengan berkurangnya kendaraan umum, polusi udara di Jakarta akan makin lebih baik.
"Fokus utama rencana pembangunan transportasi publik itu untuk menjawab kebutuhan konektivitas dari wilayah Jonggol, Bogor Timur, hingga Cibubur dan BSD menuju Lebak Bulus. Nanti nyambung di sarana transportasi yang sudah terbangun," ucap Suntana. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat

MRT Minta Maaf Gangguan Layanan dari Stasiun ASEAN ke Senayan, Perbaikan Masih Berlangsung

Gubernur Pramono Tetapkan Tarif Rp 80 untuk Transportasi Umum Jakarta saat HUT ke-80 TNI

Menhub Janjikan Akses Transportasi Umum Ke Kawasan Perumahan Subsidi

Progres MRT Jakarta Sampai Tangerang Masih Tahap Hitung-hitungan dengan Swasta

15.065 Kartu Layanan Gratis TransJakarta Dibagikan, Ini Daftar Penerimanya

Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta

Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran

Gubernur Pramono Targetkan MRT Tersambung ke Tangerang Banten dalam 5 Tahun

Pramono Ingin Rute MRT Diperpanjang Sampai Banten, Sudah Buat Rencana dengan Andra Soni
