'Gus Dur' dan Pemuka Agama di Solo Adakan Aksi Damai di Pasar Gede


Warga Solo, Jawa Tengah, menggelar aksi damai di Pasar Gede menganut acara Haul ke-9 Gus Dur, Jumat (22/2). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Seorang pemuda mengenakan topeng bergambar KH Abdurrahman Wahid berjalan kaki di Jalan Urip Sumoharjo depan Pasar Gede, Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/2).
Pemuda mengenakan topeng bergambar KH Abdurrahman Wahid itu berjalan kaki tidak sendirian. Ada warga lainnya, yang tak lain adalah tokoh pemuka agama Islam, Hindu, Kristen, Budha, dan Konghucu ikut berjalan kaki.
Mereka semua berjalan bersama-sama serta bergandengan tangan. Hal itu menunjukkan adanya saling menghargai sesama, meskipun beda keyakinan.

Dua buah poster bertuliskan 'Indonesia Umat Cinta Damai' dan 'Memperingati Haul Bapak Pluralisme Dunia Gus Dur' dibawa oleh warga sepanjang perjalanan dari Pasar Gede sampai Balaikota Solo. Kegiatan itu sebagai bentuk aksi menyambut Haul ke-9 Gus Dur yang diadakan di Stadion Sriwedari, Sabtu (23/2).
"Aksi ini membawa pesan mendalam untuk masyarakat di mana pun berada agar mencontoh Gus Dur yang dikenal sebagai bapak pluralisme Indonesia," ujar Koordinator aksi simpatik, Bagyo pada MerahPutih.com
Sosok Gus Dur, lanjut dia, menyebarkan virus saling menghargai keyakinan masing-masing bagian dari menjaga NKRI. Ia berharap ajaran Gus Dur dalam membangun bangsa jangan dinodai.
"Kita semua harus meneladani apa yang beliau wariskan. Jangan sampai menyia-yiakan ajaran Gus Dur," kata Bagyo.
Ia menegaskan Haul ke-9 mantan Presiden keempat di Solo menjadi momentum untuk senantiasa menjaga keberagaman baik budaya hingga agama yang berbeda-beda.
"Ini sebagai simbol kami bisa rukun meski berbeda-beda. Warga Solo selalu menjadikan Gus Dur sebagai tauladan baik dalam bermasyarakat serta bernegara," tutur dia.
Seorang warga Semanggi, Hidayat (31) menilai aksi ini bisa jadi pengingat kalau bangsa Indonesia pernah punya bapak pluralisme pada diri Gus Dur.

"Mari jaga keberagaman seperti yang dicontohkan Gus Dur. Jangan sampai hanya gara-gara pilihan pilpres boleh beda, tetapi tetap Indonesia," kata Hidayat.
Berita ini merupakan laporan Ismail Soli, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Akar Masalah Demo Panjang Versi Jaringan Gusdurian, Tekanan Ekonomi Kian Nyata Dialami Warga

Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel

Pramono Dukung Penuh Pembangunan Perpustakaan Gus Dur di Ciganjur

Nama 10 Calon Pahlawan Nasional 2025 yang Sudah Masuk, Ada Gus Dur Hingga Soeharto

[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Terbiktan Uang Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur
![[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Terbiktan Uang Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur](https://img.merahputih.com/media/bb/62/cc/bb62cc69dfacab99e3485f66a258b7d1_182x135.png)
Respons Putri Gus Dur Saat Tahu Ayahnya Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Menag Pernah Cari Makam Guru Wali Songo Bareng Gus Dur, Mobilnya Sempat Tertimpa Batu Sebesar Kepala

Cak Imin Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme

Minta Gus Dur Dijadikan Pahlawan Nasional, Cak Imin: tak Pernah Salahi Konstitusi dan Pro-pluralisme

Nama dan Martabat Gus Dur Harus Dipulihkan hingga ke Kurikulum di Sekolah
