Guru Besar Unpad Usulkan Tingkatkan Produktivitas Lahan Marginal dengan Bakteri


Peran dan aktivitas bakteri endofitik dapat menguntungkan tanaman. indonesia (Unsplash/Shayan Ghiasvand)
LAHAN marginal merupakan lahan suboptimal yang potensial untuk pertanian, baik untuk tanaman pangan, perkebunan, ataupun perhutanan. Di Indonesia sendiri lahan marginal dapat dijumpai, baik pada lahan basah maupun lahan kering.
Sejatinya kebutuhan akan lahan produktif terutama untuk tanaman pangan makin meningkat, tetapi ketersediaan lahan semakin terbatas. Oleh karena itu perbaikan lahan marginal merupakan salah satu solusi alternatif untuk memperluas lahan produktif di Indonesia.
Baca Juga:

Penelitian mengenai peningkatan produktivitas tanaman pada lahan marginal dengan menggunakan bakteri endofitik dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran bidang Ilmu Mikrobiologi Tanaman Prof. Dr. Mieke Rochimi Setiawati, M.P.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prof. Mieke pada orasi ilmiahnya yang berjudul Peran Bakteri Endofitik sebagai Pupuk Hayati untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman pada Lahan Marginal dalam Upacara Pengukuhan & Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar yang digelar di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Rabu (30/9/2023).
Prof Mieke menjelaskan bakteri endofitik merupakan kelompok mikrofungsional yang dapat mengkolonisasi jaringan tanaman dan seringkali memiliki hubungan simbiotik yang bermanfaat dengan tanaman.
Baca Juga:

Selain itu, peran dan aktivitas bakteri endofitik dapat menguntungkan tanaman sebagai pemfiksasi nitrogen, penghasil hormon tumbuh, pelarut fosfat dan kalium dalam membantu penyerapan mikronutrien, bioremediasi tanah tercemar, dan meningkatkan toleransi tanaman terhadap stress abiotik.
“Bakteri endofitik (juga) dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap salinitas dengan meningkatkan ketersediaan nutrisi mineral; produksi fitohormon, siderofor, dan enzim; serta dengan mengaktifkan resistensi sistemik terhadap hama dan patogen serangga pada tanaman,” jelas Prof. Mieke.
Lebih lanjut, Prof. Mieke juga menjelaskan mengenai peluang dari pemanfaatan bakteri endofitik sebagai pupuk hayati. Di antaranya adalah peningkatan penyerapan nutrisi, pengendalian hama dan penyakit, toleransi terhadap stres lingkungan, dan dukungan pertanian berkelanjutan. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Suarakan Keadilan Iklim Upaya Anak Muda Indonesia Demi Lingkungan yang Lebih Baik
Bagikan
Berita Terkait
Apple Hadapi Investigasi di Prancis, Siri Diduga Rekam Suara Pengguna Tanpa Izin

OPPO Find X9 Ultra Bisa Jadi HP Flagship Pertama dengan Kamera Telefoto Periskop Ganda

Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum

OPPO A6 Pro Jago dengan Kapasitas Baterai Besar 7000 mAh, Tahan Lama Bahkan Bisa Jadi Power Bank Darurat

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan
