Gunung Agung Erupsi Lagi, BNPB: Bandara Ngurah Rai Aman
Kondisi terkini Gunung Agung. (Dok BNPB)
MerahPutih.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi menyemburkan abu dengan ketinggian kolom mencapai 2,5 kilometer.
PVMBG melaporkan erupsi hanya sesaat dan tidak menerus karena gempa letusannya hanya sesaat pada pukul 07.23 Wita. Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan kegempaan dan tremor menerus.
Menanggapi hal demikian, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, status Awas (level IV) dengan rekomendasi daerah berbahaya adalah di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.
Karena itu, ia menjelaskan bahwa tidak boleh ada aktivitas masyarakat dalam bentuk apa pun dalam radius 6 kilometer. "Namun, di luar radius 6 kilometer, kondisinya aman," kata Sutopo seperti keterangan tertulis yang diterima Merahputih.com, Jakarta, Senin (15/1).
Ia juga mengatakan, sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam upaya peningkatan keselamatan perhubungan udara, maka PVMBG telah mengeluarkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan kode warna Orange pascaerupsi.
"Sebaran abu vulkanis hanya terjadi di sekitar Gunung Agung. Abu vulkanis tidak ada yang mengarah ke bandara," ujarnya.
Sehingga, kata Sutopo, kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok aman dan beroperasi normal.
Hujan abu vulkanis tipis juga dilaporkan jatuh di beberapa desa seperti di Desa Kesimpar, Desa Datah Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem. Namun, aktivitas masyarakat tetap berjalan normal.
Karena itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi erupsi susulan. Pantauan PVMBG melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cukup tinggi.
Sementara, rekaman seismograf pada 14/1/2018 tercatat nihil Gempa Tektonik Lokal (TL), 7 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), Nihil Gempa Low-Frekuensi (LF), 24 kali Gempa Hembusan, dan Tremor menerus dengan amplitudo 1-5 mm (dominan 1 mm). (*)
Bagikan
Berita Terkait
Seskab Teddy Tegaskan Presiden Perintahkan Percepatan Penganan Bencana Sumatra
Update Terkini Korban Bencana Aceh-Sumatera: 961 Tewas, 5 Ribu Orang Terluka
BNPB Tegaskan Bantuan Rumah Rp 60 Juta Tak Berbentuk Uang Tunai
Bukan Cuma Kemenhut, Bencana Sumatra Dinilai Jadi 'Kesalahan Besar' Kementerian Lain
Korban Tembus 776 Jiwa, Penanganan Bencana di Sumatra Jadi Prioritas Nasional
BNPB Tegaskan hanya Presiden Prabowo yang Berhak Tentukan Status Bencana Nasional di Sumatra
Korban Tewas Bencana Sumatra Tembus 753 Jiwa, 3,3 Juta Orang Terdampak
Korban Banjir dan Longsor di Sumatra Capai 753 Jiwa, MUI: Mereka Mati Syahid
Data Terbaru Korban Bencana Sumatera: 753 Orang Tewas, 650 Hilang, Pengungsi Tembus 2 Juta
Update: Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar Capai 744 Orang, 551 Masih Hilang