Gunung Agung Erupsi, BPBD Imbau Masyarakat dan Pendaki Jauhi Zona Berbahaya

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 23 Januari 2019
Gunung Agung Erupsi, BPBD Imbau Masyarakat dan Pendaki Jauhi Zona Berbahaya

Terjadi guguran dari kuba lava Gunung Sinabung terlihat dari Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Kamis (4/6). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengimbau kepada masyarakat untuk tenang dan waspada dalam menghadapi kembali erupsi Gunung Agung.

"Kami mengimbau kepada masyarakat di radius Gunung Agung (GA) agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas terkait kebencanaan tersebut," kata Pelaksana Tugas Sekretaris BPBD Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Rabu (23/1).

Ia mengatakan Gunung Agung dalam sepekan ini kembali erupsi sekitar empat kali, berdasarkan data dari pos pengamatan Gunung Agung.

"Bahkan erupsi yang terjadi pada Selasa (22/1) asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.000 meter di atas puncak kawah," ujarnya.

Dia mengatakan cuaca di Bali saat ini musim hujan, sehingga abu yang dikeluarkan Gunung Agung juga dapat dihambat radius penyebarannya sehingga tidak meluas.

Petugas melakukan pengamatan terhadap Gunung Agung di Bali (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Petugas melakukan pengamatan terhadap Gunung Agung di Bali (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Berdasarkan laporan PVMBG, Gunung Agung (3142 mdpl) kembali erupsi pada Rabu, pukul 03.18 Wita. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati.

Erupsi gunung tertinggi di Pulau Bali itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi lebih kurang satu menit 56 detik.

Karena itu, Rentin berharap kepada masyarakat, pendaki, dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh area radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu, mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.

Begitu juga masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang airnya berhulu di Gunung Agung, agar mewaspadai potensi bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang airnya berhulu di Gunung Agung.

#Gunung Agung #Erupsi Gunung Agung #Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca
Pemetaan wilayah rawan genangan dan banjir serta penyusunan rencana kontinjensi juga dilakukan untuk memastikan penanganan darurat dapat berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca
Indonesia
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
Surat permohonan bantuan air bersih yang pertama diterima BPBD Kabupaten Cilacap dari Pemerintah Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
Indonesia
7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Demikian dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Indonesia
BPBD Karawang Laporkan Ratusan Rumah di 3 Kecamatan Terendam Banjir, Tinggi Air hingga 2 Meter
Banjir disebabkan tingginya curah hujan pada Senin (7/8) yang memicu meluapnya air beberapa sungai
Frengky Aruan - Rabu, 09 Juli 2025
BPBD Karawang Laporkan Ratusan Rumah di 3 Kecamatan Terendam Banjir, Tinggi Air hingga 2 Meter
Indonesia
Antisipasi Tsunami, BPBD Bantul Baru Pasang 29 EWS dari Seharusnya 45 di Pesisir Pantai Selatan
Sehingga wilayah pesisir pantai selatan masih butuh tambahan alat EWS.
Frengky Aruan - Senin, 28 April 2025
Antisipasi Tsunami, BPBD Bantul Baru Pasang 29 EWS dari Seharusnya 45 di Pesisir Pantai Selatan
Indonesia
Bekasi Dihantui Bau Misterius, Antara Kepanikan Warga dan Upaya BPBD Mengungkap Tabir!
BPBD Kota Bekasi akan terus bersiaga dan menyelidiki penyebab pasti dari bau gas yang sempat muncul di wilayah ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 21 April 2025
Bekasi Dihantui Bau Misterius, Antara Kepanikan Warga dan Upaya BPBD Mengungkap Tabir!
Indonesia
Warga Bekasi Cium Bau Mirip Gas Bocor, BPBD dan PGN Cari Tahu Penyebabnya
Viral warga Bekasi mencium bau mirip gas bocor. BPBD Kota Bekasi dan PGN pun langsung bergegas untuk mencari tahu penyebab bau tersebut.
Soffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Warga Bekasi Cium Bau Mirip Gas Bocor, BPBD dan PGN Cari Tahu Penyebabnya
Indonesia
Banjir di Jabodetabek Belum Surut, Puluhan Ribu Jiwa Masih Terdampak
BNPB mengerahkan peralatan dan bantuan makanan hingga non-makanan kepada BPBD yang wilayah terdampak bencana hidrometeorologi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 Maret 2025
Banjir di Jabodetabek Belum Surut, Puluhan Ribu Jiwa Masih Terdampak
Berita Foto
Warga Mengais Sisa Kebakaran di Pemukiman Kebon Manggis Jakarta
Aktivitas warga saat mengais harta benda sisa kebakaran di pemukiman padat penduduk Kebon Manggis RT 10 RW 01, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/12/2024).
Didik Setiawan - Jumat, 06 Desember 2024
Warga Mengais Sisa Kebakaran di Pemukiman Kebon Manggis Jakarta
Bagikan