Gunung Agung Erupsi, BPBD Imbau Masyarakat dan Pendaki Jauhi Zona Berbahaya
Terjadi guguran dari kuba lava Gunung Sinabung terlihat dari Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Kamis (4/6). ANTARA FOTO/Zabur Karuru
MerahPutih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengimbau kepada masyarakat untuk tenang dan waspada dalam menghadapi kembali erupsi Gunung Agung.
"Kami mengimbau kepada masyarakat di radius Gunung Agung (GA) agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas terkait kebencanaan tersebut," kata Pelaksana Tugas Sekretaris BPBD Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Rabu (23/1).
Ia mengatakan Gunung Agung dalam sepekan ini kembali erupsi sekitar empat kali, berdasarkan data dari pos pengamatan Gunung Agung.
"Bahkan erupsi yang terjadi pada Selasa (22/1) asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.000 meter di atas puncak kawah," ujarnya.
Dia mengatakan cuaca di Bali saat ini musim hujan, sehingga abu yang dikeluarkan Gunung Agung juga dapat dihambat radius penyebarannya sehingga tidak meluas.
Berdasarkan laporan PVMBG, Gunung Agung (3142 mdpl) kembali erupsi pada Rabu, pukul 03.18 Wita. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi gunung tertinggi di Pulau Bali itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi lebih kurang satu menit 56 detik.
Karena itu, Rentin berharap kepada masyarakat, pendaki, dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh area radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu, mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Begitu juga masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang airnya berhulu di Gunung Agung, agar mewaspadai potensi bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang airnya berhulu di Gunung Agung.
Bagikan
Berita Terkait
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
BPBD Cianjur Jelaskan soal Penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi selama 7 Bulan
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik
Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor
BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca
Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih
7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla