Gubernur Pastika: Hidup Tidak Linear, Jangan Gunakan Waktu Hanya Diam dan Ngobrol
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika saat berbincang dengan wisataran mancanegara. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
MerahPutih.Com - Bagi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, media sosial selain memberi dampak positif juga bisa menimbulkan efek negatif. Salah satu efek yang paling terasa yakni kesibukan penggunanya makin bertambah.
Dalam simakrama atau temu wicara dengan masyarakat Bali, Mangku Pastika mengingatkan jajarannya supaya tidak terlalu menyibukkan diri dengan media sosial karena hal itu tidak terlalu bermanfaat.
"Jangan menyibukkan diri dengan media sosial, memberikan komentar, apalagi men-sharing hal-hal yang tidak perlu," kata Mangku Pastika saat menggelar simakrama (temu wicara) dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu (27/1).
Orang nomor satu di Bali itu lebih setuju kalau pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi untuk hal-hal yang dapat menambah pengetahuan dan kemampuan, di tengah perubahan yang terjadi begitu cepat.
"IT jika digunakan dengan baik dan tepat, akan memberikan manfaat yang besar. Isilah diri dengan pengetahuan dan kemampuan, gerakkan tangan serta kaki untuk memperbaiki kualitas hidup," ujarnya.
Menurut Mangku Pastika sebagaimana dilansir Antara, sesungguhnya tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi hebat, karena orang yang hebat pada awalnya dengan mencari guru yang hebat, lalu berlatih dengan tekun.
Oleh karena itu, Pastika mewanti-wanti jajarannya agar jangan cepat merasa puas terhadap apa yang telah dicapai saat ini karena tantangan ke depan akan terus semakin kompleks.
"Hidup tidak akan linier seperti saat ini. Oleh karenanya, jangan gunakan waktu hanya duduk-duduk, diam dan ngobrol," ucap Gubernur Pastika.
Yang paling tepat dilakukan, tambah dia, dengan terus belajar, memperluas pengetahuan, memanfaatkan waktu yang ada dan kesempatan yang ada dengan maksimal.
"Mindset (pola pikir) kita harus benar-benar siap menghadapi perubahan. Dengan begitu, kita mempersiapkan diri supaya tidak kaget dengan perubahan yang terjadi," kata Pastika.
Di sisi lain, lanjut dia, perubahan yang begitu cepat juga menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh pemimpin, apalagi Bali merupakan daerah internasional. Oleh karena itu, tetap diperlukan adanya program yang baru sesuai dengan zamannya.
Simakrama yang digelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali itu, selain dihadiri oleh masyarakat umum yang menyampaikan aspirasi dan masukan kepada Gubernur Bali, juga dihadiri oleh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Bali dan para pejabat eselon III.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Red Flag, Kasus HIV/AIDS Denpasar Tembus 17 Ribu Terbanyak Usia Produktif
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial