Greysia/Apriyani Dapat Bonus Destinasi Super Prioritas


Raut wajah bahagia Greysia dan Apriyani ketika memenangkan pertandingan. (Foto: SCMP)
MEDALI emas yang diperoleh Gresysia Polii/Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 membuahkan banyak bonus dari pemerintah. Salah satunya dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menawarkan liburan ke lima destinasi wisata super prioritas.
“Untuk pahlawan kita GREYSIA - APRIYANI yang berhasil menyumbang emas pertama untuk Indonesia, saya berikan hadiah wisata ke lima Destinasi Super Prioritas. Kalian layak mendapatkan apresiasi terbaik karena telah menjadi inspirasi dan penyemangat bagi rakyat Indonesia di tengah situasi pandemi ini,” tulis Sandiaga di Instagramnya.
Lima Destinasi Super Prioritas tersebut adalah Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Mandlika, Likupang, dan tambahan satu destinasi yakni Wakatobi. Selain mengundang pasangan ganda putri tersebut, Sandiaga mengaku sempat merasa tegang ketika menonton pertandingan final melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
“Saya ikut menonton dengan harap-harap cemas. Pemerintah memberikan dukungan dan support, serta doa-doa terbaik kita rupanya dijawab oleh Tuhan Yang Maha Esa,” kata Sandiaga mengutip ANTARA.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Sandiaga memuji permainan Greysia dan Apriiyani yang lepas sehingga bisa menumbangkan ganda putri asal Tiongkok itu. Di atas kertas, Chen/Jia lebih unggul karena mereka pasangan nomor dua dunia, sementara Greysia/Apriyani berada di urutan keenam.
Dalam pertandingan final bulu tangkis ganda putri di Musashino Forest Sport Plaza, Greysia/Apriyani berhasil memetik kemenangan dalam duam gim dengan skor 21-19, 21-15. Mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama meraih medali emas Olimpiade. Prestasi sebelumnya dipegang ganda putri Indonesia hanya di perempat final Olimpiade Rio 2016, Greysia Polii/Nitya Krishinda.
Baca juga:

Pasangan beda usia 10 tahun tersebut memulai duetnya sebagai pasangan ganda putri pada 2017. Sebelumnya, Greysia sempat berpasangan dengan Meilana Jauhari dan menjadi runner up Macau Open Grand Prix Gold 2010, menempati podium kedua Indonesia Open Grand Prix 2010, dan pertama kalinya lolos ke Olimpiade London 2012 meskipun belum berhasil medali.
Sementara itu pada 2014, Apriyani masih bersuai 16 tahun, berpasangan dengan Rosyita Eka Putri berjuang di final BWF World Junior Championships 2014. Namun, keduanya harus melepas gelar juara dari genggaman setelah gagal meredam perlawanan dari Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yi Fa. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum

Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000

WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit

Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
