Gotong Royong, Kunci Keberlangsungan Hidup Suku Baduy

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 10 Maret 2016
Gotong Royong, Kunci Keberlangsungan Hidup Suku Baduy

Masyarakat suku Baduy membangun infrastruktur sendiri, di Kampung Gajeboh, Kec Leuwi Damar, Kab Lebak Provinsi Banten, Rabu (9/3). (Foto: MerahPutih/CTR)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Jembatan berfungsi sebagai infrastruktur penyebrangan. Masyarakat suku Baduy mengenal beberapa istilah, bisa menyebutnya Rawayan, bisa juga menyebut Cukangan. Kata kedua adalah kata yang paling sering digunakan untuk menyebut jembatan.

Meskipun masuk dalam wilayah Kesatuan Republik Indonesia, masyarakat Baduy sangat mandiri, tidak pernah mengandalkan pemerintah untuk membangun Cukangan yang melintasi sungai-sungai di wilayah Kanekes, Kec Leuwi Damar, Kab Lebak Provinsi Banten.

Seperti dikatakan Arifin La Manna, fotografer asal Makassar yang kini menetap di Banten. Meski proses mengumpulkan bahannya bisa mencapai dua bulan, namun untuk pengerjaan jembatannya cukup setengah hari saja.

Masyarakat suku Baduy membangun infrastruktur sendiri, di Kampung Gajeboh, Kec Leuwi Damar, Kab Lebak Provinsi Banten, Rabu (9/3). (Foto: MerahPutih/CTR)

"Saya menyaksikan sendiri tahun 2014, tak terdengar ada yang berteriak memberikan perintah, semua warga bekerja saja sesuai dengan kemampuan masing masing, dan jembatannya selesai setengah hari," terangnya Rabu (9/3/2014).

Arifin juga mengatakan, tidak hanya jembatan, susunan batu yang menjadi jalur melangkah bagi peduduknya dikerjakan secara gotong royong. Termasuk membangun rumah. Dengan demikian masyarakt Baduy tidak mengenal istilah membayar tukang ketika membutuhkan tenaga untuk pembangunan.

"Cara berfikir mandiri ini penting untuk kita contoh diluar sana, ini bikin susunan batu begini kalau mengandalkan pemerintah hitung sendiri berapa milliar dana yang harus digunakan,"ujarnya sambil menunjuk infrastruktur dari bahan bebatuan di Kampung Gajeboh. (CTR)

BACA JUGA:

  1. Usai Saksikan Gerhana Matahari, Ribuan Warga Yogyakarta Dihibur Musik
  2. Di Tugu Pal Putih, Enam Teleskop Bantu Warga Yogyakarta Saksikan Gerhana
  3. Di Masjid Gede Keraton, Warga Saksikan Gerhana dan Salat
  4. Begini Cara Suku Baduy Deteksi Dini Gerhana Matahari
  5. Indahnya Penampakan Gerhana Matahari di Bengkulu
#Kabupaten Lebak Banten #Wonderful Banten #Suku Baduy Di Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Pergerakan tanah di Kabupaten Lebak, Banten kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Desember 2024
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Indonesia
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Kabar duka datang dari pemukiman suku Badui Dalam, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 November 2024
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Indonesia
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Perumahan Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, diterjang angin puting beliung. Kerusakan akibat puting beliung diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Indonesia
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Kondisi rumah suku Badui yang terbuat dari bilik bambu dan atap rumbia di antaranya roboh hingga rata dengan tanah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Bagikan