Google Diduga Bayar Apple Rp175,8 Triliun untuk Jadi Pencarian Default
Google dilaporkan membayar Apple untuk dijadikan pencarian default (Foto: pixabay/firmbee)
BILA kamu membuka Safari di iPhone atau iPad dan mengetik kueri penelusuran ke dalam bilah alamat, ada kemungkinan bahwa itu akan menjadi default ke Google.
Tentu, beberapa dari kamu mungkin telah mengaturnya secara berbeda, tetapi bagi banyak orang, Google kurang lebih adalah default. Rupanya Google membayar Apple miliaran dollar untuk tetap seperti itu.
Baca juga:
Google Hadirkan Fitur Pencarian Lagu dengan Cara Bersenandung
Kendati telah terdengar kabar di masa lalu bahwa Google telah membayar Apple untuk menjadikannya sebagai mesin telusur default, tapi baru-baru ini diketahui berapa banyak Google membayar Apple untuk hal tersebut.
Hal itu sesuai dengan angka dari gugatan antitrust Departemen Kehakiman AS terhadap Google, di mana dokumen pengadilan telah mengungkapkan bahwa Google membayar antara USD 8 miliar hingga USD 12 miliar atau sekitar Rp175,8 triliun.
Google kini menghadapi gugatan dari Departemen Kehakiman atas dugaan praktik monopoli, pembayaraan kepada Apple tersebut merupakan salah satu contohnya.
Profesor hukum Universitas Miami, John Newman, yang juga mantan pengacara antimonopoli Departemen Kehakim menyatakan pendapatnya soal kasus monopoli Google.
"Ini bukanlah kolusi klasik, di mana dua saingan setuju untuk menaikkan harga dan keuntungan masing-masing. Sepertinya satu monopoli setuju dengan perusahaan lain untuk membagi sewa monopoli," jelas Newman, seperti yang dikutip dari laman ubergizmo.
Baca Juga:
Google Maps Tingkatkan Fitur AR 'Live View', Intip Kecanggihannya
Gabriel Weinberg, CEO dan pendiri mesin pencari DuckDuckGo, mengatakan bahwa karena cengkeraman Google, hanya sekitar 2 persen pencarian terjadi di DuckDuckGo. Angka itu bisa melonjak menjadi 20 persen jika orang memiliki opsi untuk menyetel DuckDuckGo sebagai default di ponsel, katanya.
Di Eropa, ketika orang membeli ponsel cerdas dengan perangkat lunak Google Android, mereka diberi opsi seperti itu, sebagai hasil dari penyelidikan antitrust Eropa terhadap raksasa teknologi AS.
Pilihan mesin pencari alternatif diserahkan kepada tiga penawar tertinggi, sebuah proses yang dikritik oleh DuckDuckGo. Di mana DuckDuckGo berpendapat bahwa menu mesin pencari tidak boleh menjadi pengaturan "bayar untuk bermain".
Sebaliknya, DuckDuckGo mengatakan konsumen harus dapat memilih pesaing Google, apa pun yang mereka inginkan, tanpa perusahaan harus mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan hak istimewa sebagai pilihan. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Apple Enggak Bakal Rilis iPhone 19, Siap-siap Diganti dengan Model ini
iPhone Air Kurang Laku di Pasaran, Apple Siapkan Model 'Flip' Tahun Depan
DxOMark Sebut iPhone 17 Pro Punya Kamera Selfie Terbaik, Kalahkan Google dan Honor
10 Smartphone Terbaru 2025 di Indonesia, Pilihan Terbaik untuk Semua Budget
iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok
Sultan Merapat! Varian 2TB iPhone 17 Jadi Incaran, Harganya Bikin Melongo
iPhone Air: Harga Resmi, Spesifikasi, dan Fakta Ponsel Tertipis Apple
iPhone 17, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max: Spesifikasi Lengkap dan Harga
Siap Diproduksi 2026, Apple Pangkas Harga Engsel iPhone Fold
Google Pixel 10 Pro Fold Nyaris Meledak saat Uji Daya Tahan, Jadi HP Lipat Paling Lemah?