Golkar Undang Gloria Macapagal Arroyo Bahas Ketahanan Pangan

Mula AkmalMula Akmal - Minggu, 17 September 2023
Golkar Undang Gloria Macapagal Arroyo Bahas Ketahanan Pangan

Presiden Filipina 2001-2010 Gloria Macapagal Arroyo memberikan presidential lecture soal ketahanan pangan di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (16/9/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Presiden Filipina 2001-2010 Gloria Macapagal Arroyo hari ini menyambangi Golkar Institute untuk memberikan presidential lecture atau kuliah kepresidenan bertajuk "Leadership and Resilience in the ASEAN Region" yang fokus utamanya adalah soal ketahanan pangan.

"Pada kuliah hari ini Presiden Gloria Macapagal Arroyo menyampaikan hal yang pernah terjadi di tahun 2008 yaitu krisis beras," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu.

Baca Juga:

Mekeng Minta Golkar Realistis Usung Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar


Airlangga mengatakan hal itu sangat relevan dengan situasi saat ini, pasalnya India sebagai salah satu penghasil beras utama dunia kini memberlakukan pembatasan ekspor beras demi memenuhi kebutuhan domestik.

"Apa yang tadi disampaikan dalam kuliah oleh Ibu Gloria Macapagal Arroyo menjadi hal yang memang jadi perhatian Indonesia hari ini dan menjadi perhatian dari Bulog dan perhatian dari bapak presiden. Bapak presiden berkali-kali ke pasar untuk mengecek harga beras," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Airlangga, pemerintah juga memberikan bantuan sosial beras untuk tiga bulan ke depan kepada penerima bantuan beras untuk 22 juta penduduk yang disertai dengan operasi pasar.

Pada kuliahnya, Gloria Macapagal Arroyo berbicara mengenai ketahanan pangan serta masalah pasokan dan harga beras yang pernah dihadapi Filipina.

"Filipina sendiri pernah merasakan dampak El Nino pada tahun 2007-2008. Saat itu, harga beras naik tiga kali lipat dalam beberapa bulan," kata Gloria dalam kuliahnya di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Sabtu.

Dia mengatakan dampak El Nino juga berjalan beriringan dengan adanya pembatasan ekspor beras oleh Vietnam dan India. Padahal, kedua negara tersebut saat itu menjadi negara-negara yang diandalkan Filipina dalam upaya mencukupi stok cadangan beras.

Baca Juga:

Tiba di Markas Golkar, Prabowo: Bahas Agenda Masa Depan

"Saat itu, Filipina melakukan beberapa upaya untuk mempertahankan stok pangan di negaranya. Salah satunya, memanfaatkan sains dan teknologi. Filipina berupaya melakukan peningkatan rantai pasokan, termasuk produksi beras dan manajemen risiko," ujar Arroyo

Menurut Arroyo, pergerakan pasar turut menyebabkan perdagangan spekulatif terutama terhadap komoditas pokok yang harus dibeli konsumen, berapapun harganya.

"Panen padi kami didorong oleh varietas hibrida yang dikembangkan dengan dana pemerintah saya. Namun seperti biasa, lonjakan harga global menyebabkan penimbunan spekulatif," ujarnya.

Saat itu, kata Arroyo, Filipina melakukan beberapa upaya untuk mempertahankan harga beras di negaranya. Salah satunya, melakukan penyelidikan terhadap penimbunan dan pengambilan keuntungan dari penjualan beras.

Dia mengatakan masalah ketahanan pangan dan masalah pasokan serta harga beras, penting untuk diperhatikan oleh pemerintah di Kawasan Asia. Khususnya bagi Indonesia ketahanan pangan menjadi isu penting di tengah persiapan Pemilu 2024.

"Para calon pemimpin beserta jajarannya nanti dituntut untuk peka terhadap ancaman ketahanan pangan nasional," ujar Arroyo. (*)

Baca Juga:

Golkar Lebih Setuju Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar Dibandingkan Jakarta

#Presiden #Filipina #Golkar #Ketahanan Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Segera Miliki Kilang Terbesar, Bakal Wujudkan Ketahanan Energi Presiden Prabowo
Penyelesaian proyek RDMP Balikpapan adalah bagian penting dari upaya Pertamina untuk mewujudkan Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya soal ketahanan energi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Indonesia Segera Miliki Kilang Terbesar, Bakal Wujudkan Ketahanan Energi Presiden Prabowo
Indonesia
Tokoh Bangsa dan Agama Ingatan Presiden Tempatkan TNI Secara Profesional, Darurat Militer Jadi Bahasan Pertemuan
GNB menyampaikan kepada Presiden, bahwa TNI harus ditempatkan sebagai tentara yang profesional yang artinya prajurit-prajurit TNI jangan dibebani dan disibukkan dengan tugas-tugas di luar tugas pokok dan fungsi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
Tokoh Bangsa dan Agama Ingatan Presiden Tempatkan TNI Secara Profesional, Darurat Militer Jadi Bahasan Pertemuan
Indonesia
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan
Ia juga memprediksi akan ada tahapan lanjutan dalam reshuffle
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan
Indonesia
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Selain fokus pada kebijakan fiskal, bimtek juga akan membekali para legislator tentang cara menyerap aspirasi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Indonesia
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Idrus memahami kemarahan publik yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR hingga Rp50 juta per bulan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kaesang Mengaku Dipaksa Rakyat untuk Jadi Presiden RI
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep kembali viral di media sosial.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Kaesang Mengaku Dipaksa Rakyat untuk Jadi Presiden RI
Indonesia
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Menurutnya, semua prosedur dan peraturan perundang-undangan telah dipenuhi dengan benar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Indonesia
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Golkar juga tidak pernah menolak kader yang ingin kembali aktif dalam kepengurusan partai.
Wisnu Cipto - Selasa, 19 Agustus 2025
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Indonesia
Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin
Golkar tidak pernah mengeluarkan surat pemecatan terhadap Setnov sejak berstatus tersangka pada 2017 silam hingga saat ini.
Wisnu Cipto - Selasa, 19 Agustus 2025
Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin
Indonesia
Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan
Wakil Ketua Umum Golkar sebut Setnov masih bertatus kader partai.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Agustus 2025
Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan
Bagikan