Global Green Destinations Days, Memasukan 4 Desa Wisata di Indonesia dalam Programnya


Desa wisata di Indonesia harus menerapkan standar internasional. (Foto: Arah Destinasi/Dok biro Komblik Kemenpar)
PENGHARGAAN Sustainable Destinations Top 100 adalah program tahunan Green Destinations Foundation. Penghargaan ini menunjukan kesuksesan praktik dari tujuan wisata berkelanjutan. Program ini memasukan 4 desa wisata di Indonesia dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan di Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD).
Menurut laman Arah Destinasi, empat desa wisata yang masuk dalam program itu adalah Desa Pemuteran (Bali), Desa Penglipuran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Pentingsari (Yogyakarta). Desa-desa ini menjadi cerminan dari kesuksesan mengelola pariwisata yang berkonsep pada semangat lingkungan dan budaya lokal.
Baca Juga:

Seperti yang dikatakan oleh Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa keempat desa itu mampu bersain di kancah internasional karena memakai pendoman yang sudah berstandar internasional. Ia mencontohkan konsep Desa Penglipuran di Bali, dianggap bisa mempertahankan sisi tradisional dan kelestarian lingkungannya.
Ia melanjutkan kalau di desa itu penataan lingkungan dan bangunan tradisional masih terjaga utuh. Bahkan 75 hektar hutan bambu dan 10 hektar vegetasi masih terawat dengan baik. Ini yang kemudian menjadi ciri khas Penglipuran.
Meskipun mayoritas penduduknya hidup di dalam era modern, namun nuansa tradisional khas Bali tidak hilang. Desa Penglipuran kemudian menjelma menjadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia.
Baca Juga:
Pulau Leebong di Belitung Siap Gelar Event Sekelas Tomorrowland

Hal itu juga dapat ditemukan pada ketiga desa wisata lainnya. Desa-desa itu menjaga keseimbangan dalam pengelolaan desa wisata dengan mendapatkan manfaat ekonomi dari melestarikan budaya dan alam sekitar desa.
Valerina Daniel, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif, mengatakan pula bahwa keempat desa wisata tersebut masuk dalam kategori Konservasi Lingkungan, Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal, dan Sosial-Budaya. Bisa jadi menurutnya desa-desa itu berada di peringkat teratas pada daftar Sustainable Destinations Top 100 dan akan diundang untuk menerima Best of Top 100 di ITB Berlin 2020.
Ketua Dewan Pariwisata Berkelanjutan I Gede Ardika, mengharapkan nantinya para pelaku pariwisata di daerah dapat berkomitmen dalam penerapan standar destinasi pariwisata berkelanjutan. Sehingga lebih banyak lagi destinasi pariwisata di Indonesia yang berjalan dengan prinsip berkelanjutan. (*)
Baca Juga:5 Pantai 'Pink' Terbaik di Dunia Salah Satunya Ada di Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri

DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang

Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga

7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi

Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum

Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000

WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit

Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
