Gestur Elon Musk di Hari Pelantikan Trump Jadi Perdebatan, Dianggap Salam NAZI
Elon Musk memberi salam kepada pendukung Trump saat Hari Pelantikan Presiden ke-47 AS, (20/1). (Foto: YouTube/@The Telegraph)
MerahPutih.com - Elon Musk, miliarder teknologi sekaligus orang terkaya di dunia, kembali jadi perbincangan hangat di jagad maya. Semua dimulai dari gesturnya saat hari Pelantikan Presiden Donald Trump (20/1).
Saat berbicara di hadapan para pendukung Trump di dalam parade di Arena Capital One, Musk berterima kasih atas dukungan mereka.
Namun, momen aneh terjadi saat Musk tiba-tiba memegang dada dan mengangkat tangan kanannya ke udara dengan tegas sambil mengeluarkan suara dentuman.
Lalu, Musk berbalik arah, mengulang gestur yang sama, kemudian kembali menyentuh dadanya dan berkata kepada penonton, "Hatiku untuk kalian."
Gestur ini langsung menuai kritik di media sosial, terutama di platform-nya sendiri, X (sebelumnya Twitter). Banyak yang menilai gerakan tersebut mengingatkan pada salam khas NAZI Jerman.
Baca juga:
Roket Blue Origin Jeff Bezos Berhasil Meluncur, SpaceX Elon Musk Ayo Sini Bersaing
Mengutip newsweek.com, Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (Anti-Defamation League) di X menyatakan itu bukan salam NAZI. Namun, mereka menilai Musk kurang peka.
"Ini momen sensitif. Dunia baru, namun ketegangan masih terasa. Politik kita memanas, dan media sosial hanya menambah kecemasan. Terlihat @elonmusk hanya membuat gestur aneh di momen penuh semangat, bukan salut Nazi, namun kami mengerti sensitivitas publik."
Sebaliknya, wakil dari Partai Demokrat, partai rivalnya Republik yang mengusung Trump, Sawyer Hackett, menyatakan bahwa salam itu NAZI. Ia juga menyindir Musk sebagai 'wakil presiden yang baru'.
Owen Jones, seorang jurnalis Inggris, juga berkomentar di X.
"Sejujurnya ini kelihatan banget kayak salut Nazi."
Baca juga:
Elon Musk 'Terlibat' di Pemilu Jerman, Ajak Pemilih Mendukung Partai ini
Beragam reaksi lain terus berdatangan. Apalagi Musk sebelumnya memberikan dukungannya kepada Partai Alternatif untuk Jerman (AfD), yang dikenal dengan pandangan politik antiimigrasi dan anti-Islam.
Namun Elon Musk belum menanggapi kritik tersebut. Sebagai kepala DOGE (Department of Government Efficiency), ia diharap jadi tokoh sentral dalam administrasi Trump yang kedua.
Sambil membagikan klip penuh pidatonya di X, Musk menulis penuh keyakinan.
"Masa depan sangatlah menjanjikan." (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Elon Musk Luncurkan Pesaing Wikipedia, Namanya Grokipedia Semua Kontennya Ditulis AI
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah