Gereja Protes Lahan Sagu Warga Timika Dikonversikan Jadi Perkebunan Kelapa Sawit

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 29 Juli 2017
Gereja Protes Lahan Sagu Warga Timika Dikonversikan Jadi Perkebunan Kelapa Sawit

Ignasius Jonan Terima Uskup Timika Mgr John Philip Saklil ((kedua dari kiri) dan Masyarakat Adat Papua terkait PT Freeport (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com – Gereja Timika melancarkan protes ke pemkab Timika lantaran lahan sagu warga terancam jadi perkebunan kelapa sawit milik sejumlah perusahaan. Keberatan ini disampaikan Uskup Timika Mgr John Philip Saklil.

Gereja mendesak pemkab Timika membuat program perlindungan dusun-dusun sagu warga khususnya masyarakat Suku Kamoro. Tujuannya agar wilayah pesisir itu tidak habis dikonversikan menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Saya minta kepada pemerintah daerah untuk membuat program perlindungan dusun-dusun masyarakat, khususnya lahan-lahan sagu. Kalau dusun sagu dijual habis atau dikonversi untuk perkebunan kelapa sawit maka orang Kamoro akan miskin total," kata Uskup Saklil di Timika, Sabtu (29/7).

Uskup mengkritik program beras untuk masyarakat prasejahtera (rastra/raskin) yang justru membuat perubahan pola konsumsi warga lokal Papua. Pada gilirannya, ketergantungan masyarakat Papua terhadap beras kelak bakal memicu krisis pangan. Warga Papua, katanya, selama ini tidak pernah mengandalkan beras untuk makanan pokok sehari-hari, tetapi mengandalkan sagu, umbi-umbian.

"Sekarang orang Kamoro tidak tahu makan sagu lagi. Kita sudah merusak pola hidup mereka. Kalau dia mau makan nasi, dia harus kerja keras untuk mencari uang. Tapi kalau sagu, dia tinggal pergi pangkur di hutan, karena tersedia dalam jumlah sangat banyak. Dia tidak akan pernah mengalami krisis pangan," kata Uskup Saklil yang juga Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Uskup mengatakan jajarannya siap membangun dan menjalin kerja sama dengan Pemkab Mimika guna melindungi dusun-dusun sagu masyarakat Suku Kamoro agar tidak habis dijual atau dikonversi menjadi lokasi permukiman bahkan dijadikan lahan perkebunan seperti kelapa sawit.

Dalam kesempatan itu, Uskup Saklil mengkritik kebijakan Pemkab Mimika yang memberikan perizinan bagi PT Pusaka Agro Lestari (PAL) dan perusahaan-perusahaan perkebunan lainnya yang telah mengembangkan perkebunan kelapa sawit dalam skala besar mencapai puluhan ribu hektare di dataran rendah Mimika.

"Sekarang ini PAL sudah kasih habis ribuan hektare hutan dan dusun sagu masyarakat untuk jadi perkebunan kelapa sawit. Saya minta pemerintah berhenti dengan program kelapa sawit. Masyarakat Papua tidak makan kelapa sawit. Lebih baik pemerintah dorong penanaman sagu karena sagu merupakan sumber pangan dan masa depan mereka," ujarnya.

Uskup Saklil berharap Pemda di Papua melindungi dan terus memperbaharui sumber-sumber pangan masyarakat lokal, daripada merusak hutan atau lingkungan dengan tanaman lain yang justru mematikan kehidupan masyarakat lokal.

"Tepung sagu itu bisa diolah menjadi mi, menjadi gula dan banyak manfaat lainnya. Kita kembangkan itu saja daripada mengembangkan tanaman lain yang tidak bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat. Perlindungan pangan lokal penting sekali, apalagi untuk masyarakat Kamoro. Kita bisa menyelamatkan mereka, kalau dusun sagunya tidak punah," kata Uskup Saklil.

Ia juga meminta dukungan dari PT Freeport untuk mengamankan dusun sagu masyarakat Kamoro.

Sejak 2007 Koperasi Maria Bintang Laut Keuskupan Timika telah bekerja sama dengan PT Freeport mengembangkan perkebunan sagu seluas 86 hektare di Kampung Nayaro, Distrik Mimika Baru.

Menurut Uskup Saklil, saat ini tanaman sagu di Nayaro tersebut sudah bisa dipanen. Sagu-sagu yang ditanam di Nayaro jenis unggul yang didatangkan dari Sentani, Jayapura.

"Saya harapkan agar bibit sagu unggul itu diperbanyak dan disebar di kampung-kampung lain di wilayah pesisir Mimika. Sagu Sentani itu batangnya besar-besar sehingga bisa bertahan cukup lama untuk konsumsi masyarakat," demikian Uskup Saklil. (*)

Sumber: ANTARA

#Perkebunan Sawit #Gereja Katolik #Uskup Gereja Katolik #Suku Kamoro
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit
KLH menyegel empat perusahaan perkebunan dan menutup satu pabrik sawit. Hal itu terkait dengan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit
Dunia
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu
Israel telah menghancurkan Gereja Katolik di Gaza. Pemimpin gereja Katolik se-dunia, Paus Leo XIV, langsung menghubungi PM Israel, Benjamin Netanyahu.
Soffi Amira - Sabtu, 19 Juli 2025
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu
Indonesia
Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian
Kemenlu menegaskan situs keagamaan, fasilitas sipil, dan institusi medis tidak boleh dijadikan target serangan, dan harus dilindungi sesuai ketentuan hukum internasional.
Dwi Astarini - Sabtu, 19 Juli 2025
Kemenlu Kecam Serangan Israel ke Gereja Katolik Palestina, Merusak Nilai Kemanusiaan dan Kesucian
Dunia
Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan
Paus Leo XIV bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah misa pelantikannya di Vatikan. Ia menyerukan persatuan dan damai di tengah konflik global.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
Paus Leo XIV dan Zelenskyy Bahas Perdamaian Ukraina-Rusia setelah Misa Perdana, Berharap Gereja Bisa Jadi Simbol Persatuan
Indonesia
Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin mengatakan Paus Leo XIV seperti cerminan Paus Fransiskus.
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Ketua KWI Prediksi Arah Gereja Katolik di Bawah Kepemimpinan Paus Leo XIV, Lebih Pro ke Rakyat Miskin dan Menderita
Indonesia
Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi
Paus Leo XIV pernah berkunjung ke Indonesia saat menjabat Superior General Ordo Santo Agustinus Ordo Fratrum Sancti Augustini
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Sudah Tidak Asing dengan Indonesia, Paus Leo XIV Diharapkan Datang Lagi
Indonesia
Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama
Menurut Subianto, semangat pelayanan yang ditunjukkan Paus Leo XIV merupakan kelanjutan dari ajaran Paus Fransiskus sebelum meninggal dunia.
Frengky Aruan - Sabtu, 10 Mei 2025
Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama
Dunia
Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog
Paus Leo XIV menggemakan semangat damai dan dialog. Nama yang dipilihnya menjadi simbol kuat arah sosial Gereja Katolik di era kecerdasan buatan.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Mei 2025
Direktur Pers Takhta Suci Beberkan Alasan Pemilihan Nama Leo XIV dan Agenda Kerja Paus Baru, Dunia yang Damai dan Penuh Dialog
Dunia
Paus Baru Ambil Nama Leo XIV, Pengamat Menduga Akan Teruskan Warisan Paus Leo XIII yang Pro-Buruh
Paus Leo XIV pilih nama dari Paus Leo XIII, pelopor ajaran sosial Katolik modern lewat Rerum Novarum. Ensiklik ini bela buruh, hak mogok, dan upah adil.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 09 Mei 2025
Paus Baru Ambil Nama Leo XIV, Pengamat Menduga Akan Teruskan Warisan Paus Leo XIII yang Pro-Buruh
Dunia
Hari Pertama Konklaf Belum Ada Paus Terpilih, Asap Hitam Keluar Dari Kapel Sistina
Mengutip laporan Vatican News, sekitar 45.000 orang telah berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu hasil pemungutan suara yang dilakukan oleh para kardinal elektor.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 08 Mei 2025
Hari Pertama Konklaf Belum Ada Paus Terpilih, Asap Hitam Keluar Dari Kapel Sistina
Bagikan