Gerakan Tangan Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump, Salam Nazi atau Terlalu Semangat?

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 21 Januari 2025
 Gerakan Tangan Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump, Salam Nazi atau Terlalu Semangat?

Elon Musk memberi salam kepada pendukung Trump saat Hari Pelantikan Presiden ke-47 AS, (20/1). (Foto: YouTube/@The Telegraph)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - ELON Musk menjadi salah satu pencuri perhatian kala perayaan pelantikan Presiden Donald Trump. Gerakan tangannya saat berpidato langsung menjadi sorotan. Gerakan tersebut segera mendapat perhatian luas di dunia maya. Beberapa orang membandingkannya dengan salam Nazi. Namun, sebuah lembaga terkemuka yang memantau antisemitisme mengungkapkan gerakan tersebut lebih mungkin merupakan ekspresi semangat, bukan simbol kebencian.

Saat berbicara di panggung Capital One Arena di Washington pada Selasa (21/1) dini hari WIB, Musk disambut sorak meriah para hadirin. Dengan penuh semangat, ia mengangkat kedua tangannya dan berteriak, "Yes!" Sebuah momen yang menggambarkan kegembiraan nan meluap-luap.

“Ini bukan kemenangan biasa. Ini merupakan persimpangan peradaban manusia," ucapnya dengan penuh antusiasme. "Ini sangat berarti. Terima kasih telah mewujudkannya. Terima kasih," lanjutnya.

Namun, saat menekankan kata-kata terakhirnya, Musk menggigit bibir bawahnya, lalu dengan tegas menepuk dada kanannya, jarinya terentang lebar. Ia kemudian mengarahkan lengan kanannya ke atas dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jari yang rapat. Tidak hanya sekali, gerakan yang sama ia ulangi ketika berbalik untuk menyapa kerumunan di belakangnya.

Baca juga:

Gestur Elon Musk di Hari Pelantikan Trump Jadi Perdebatan, Dianggap Salam NAZI



"Hatiku tercurah untuk kalian. Berkat kalian, masa depan peradaban terjamin," serunya sebelum mengakhiri gerakan tersebut.

Segera setelah momen itu tersiar, gerakan tangan Musk menuai berbagai reaksi di dunia maya. Jerusalem Post bahkan bertanya, ‘Apakah Elon Musk memberikan salam Sieg Heil di pelantikan Trump?’.

Namun, tanggapan dari Anti-Defamation League (ADL), lembaga yang memantau antisemitisme, cukup berbeda. Mereka menilai gerakan Musk lebih merupakan ekspresi semangat, bukan sebuah salam Nazi. "Sepertinya @elonmusk membuat gerakan canggung karena semangat, bukan salam Nazi. Namun, kami paham bahwa banyak orang saat ini sangat sensitif," ujar mereka pada hari yang sama.

Musk sendiri segera membalas kritik tersebut. "Jujur saja, mereka butuh trik kotor yang lebih baik. Serangan 'semua orang ialah Hitler' sudah sangat basi," ungkapnya lewat platform media sosial miliknya, X, pada Selasa (21/1) pagi.

Tak lama setelah pidatonya, Musk juga membagikan cuplikan video dari Fox yang menampilkan sebagian pidatonya. Dalam cuplikan itu, tampak kamera memotong pada saat ia membuat gerakan pertama di depan podium. "Masa depan sangat menggembirakan," ujar Musk di atas video tersebut.

Sementara itu, sejumlah pengguna X membela Musk, menyatakan gerakan tangannya merupakan ungkapan ‘hatiku tercurah untuk kalian’ dan mengecam unggahan yang menafsirkan gerakan itu sebagai sesuatu yang lebih sinis.

Namun, meskipun gerakan tangan tersebut telah memicu perdebatan, perhatian publik terhadap Musk sendiri tidak pernah mereda. Miliarder teknologi yang juga CEO Tesla dan SpaceX ini memang tak jarang terlibat dalam kontroversi, baik dengan pernyataan-pernyataan provokatifnya maupun hubungan politiknya.

Baru-baru ini, Musk memberikan dukungan kepada partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) yang dikenal dengan pandangan antiimigrasi dan anti-Islam. Ia bahkan mengundang pemimpin partai tersebut untuk berdiskusi melalui platform media sosial miliknya.(dwi)

#Elon Musk #Amerika Serikat #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Paus Leo menyebut ada yang menarik dalam rencana itu.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
Paus Leo Berharap Hamas Terima Rencana Perdamaian Presiden AS Donald Trump
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Dunia
Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak
Hamas menyebut rencana itu melayani kepentingan Israel dan mengabaikan kepentingan rakyat Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza, Hamas mungkin akan Menolak
Dunia
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza
Hamas diminta harus menerima rencana itu.
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
 Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu Sepakati Rencana Perdamaian Baru untuk Gaza
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan tidak akan mengizinkan Israel mencaplok wilayah kawasan Tepi Barat di sepanjang Sungai Yordan.
Wisnu Cipto - Jumat, 26 September 2025
Trump Tegaskan Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat, Picu Ketegangan dengan PM Netanyahu
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Indonesia
Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya
Presiden Subianto angkat suara terkait pujian yang disampaikan orang nomor satu di negeri Paman Sam itu.
Wisnu Cipto - Kamis, 25 September 2025
Reaksi Prabowo Pidatonya Dipuji Donald Trump: Itu Gaya Saya
Bagikan