GeNose Deteksi COVID-19 dari Hembusan Napas Dalam Waktu 2 Menit


GeNose siap didistribusikan 2021. (Foto: Humas UGM)
BARU-baru ini masyarakat dihebohkan dengan alat bernama GeNose karya ilmuwan dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini diklaim bisa mendeteksi apakah seseorang terinfeksi COVID-19 melalui hembusan napas dalam waktu yang cepat. Lalu, bagaimana cara kerja alat ini?
Mengutip Hellosehat, GeNose adalah teknologi pengendus keberadaan COVID-19 dalam napas manusia. Alat ini dibuat oleh ilmuwan UGM dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK).
Pemeriksaan dilakukan dengan meminta pasien menghembuskan napas ke tabung khusus untuk menampung udara. Udara yang telah ditampung tersebut kemudian disambungkan ke alat GeNose melalui selang. Nantinya, sensor-sensor GeNose akan menangkap keberadaan virus penyebab COVID-19 yang terbawa oleh napas dan menganalisisnya dengan teknologi artificial intelligence (AI).
Baca juga:
5000 Alat Deteksi COVID-19 GeNose Bakal Didistribusikan Februari 2021

Ketua peneliti, Kuwat Triyana, menjelaskan ketika bagian tubuh manusia terinfeksi virus maka ia akan menghasilkan senyawa organik yang bernama Volatile Organic Compound (VOC).
"Sebelumnya butuh waktu sekitar tiga menit, namun terakhir saat kami melakukan uji di Badan Intelijen Negara, ternyata bisa dipercepat menjadi 80 detik," papar Kuwat.
Baca juga:
Peneliti UGM Temukan Alat Pendeteksi Virus Corona Hitungan Detik
Pilo project profiling dan validasi GeNose telah dilakukan di ruang isolasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Yogyakarta. Uji klinis ini dilakukan pada 615 sampel napas dari 83 orang pasien. Hasilnya diketahui 43 orang terkonfirmasi positif dan 40 orang negatif.
"80 persen orang yang terkonfirmasi positif ini tanpa gejala dan mereka yang negatif juga tidak memiliki gejala apapun mirip COVID-19. "Artinya alat ini bisa membedakan mana orang positif COVID-19 walaupun tanpa gejala," kata dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, salah satu tim peneliti.

Saat ini, sudah tersedia 100 unit GeNose yang siap dipasarkan dengan target 120 tes per hari. Itu artinya alat ini dapat membantu skrining COVID-19 sebanyak 12 ribu orang per harinya. Kuwat berharap distribusi alat ini bisa tepat sasaran, misalnya digunakan di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya.
Kuwat juga menjelaskan bahwa nantinya biaya tes dengan GeNose C19 hanya sekitar Rp15 sampai Rp25 ribu. Selain harganya rendah, alat ini mengeluarkan hasil tes hanya dalam waktu dua menit. (and)
Baca juga:
DPR Harap Uji Klinis Alat Deteksi COVID-19 Karya Peneliti UGM Segera Rampung
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
