Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Terkena Kanker


Generasi X dan Milenial berisiko tinggi terkena kanker. (Foto: Pexels/Miguel Á. Padrinan)
MERAHPUTIH.COM - PENELITIAN oleh American Cancer Society menemukan kelompok kelahiran antara 1920 dan 1990 menunjukkan peningkatan kejadian kanker pada 34 jenis kanker.
Dr Hyuna Sung menyatakan penelitian ini menambah bukti risiko kanker yang lebih tinggi pada generasi setelah Baby Boomer. Ini memperluas temuan sebelumnya tentang kanker kolorektal dini dan beberapa kanker terkait dengan obesitas.
Dari 34 jenis kanker yang diteliti, delapan menunjukkan peningkatan kejadian pada setiap kelompok kelahiran sejak sekitar 1920. Demikian diungkapkan ANTARA, Kamis (1/8).
Misalnya, kelompok kelahiran tahun 1990 memiliki tingkat kanker pankreas, ginjal, usus halus, dan hati pada perempnsekitar dua hingga tiga kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kelahiran 1955.
Baca juga:
Hasil penelitian yang diterbitkan jurnal Lancet Public Health menunjukkan tren mengkhawatirkan dengan 17 jenis kanker, termasuk kanker payudara, pankreas, dan lambung, meningkat pada generasi yang lebih muda.
Angka kematian akibat kanker dan kejadian kanker seperti hati pada perempuan, korpus uterus, kandung empedu, testis, dan kolorektal juga terus meningkat.
Data dari 23.654.000 pasien yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker dan data mortalitas dari 7.348.137 kematian akibat 25 jenis kanker antara 1 Januari 2000 dan 31 Desember 2019 diperiksa.
Angka kejadian meningkat pada kelompok usia yang lebih muda setelah penurunan pada kelompok usia yang lebih tua untuk sembilan kanker lainnya, termasuk kanker payudara positif reseptor estrogen, kanker korpus uterus, kanker kolorektal, kanker lambung non-kardia, kanker kandung empedu, kanker ovarium, kanker testis, kanker anus pada pria, dan sarkoma Kaposi pada pria.
Penelitian belum mengungkap alasan pasti di balik tren ini, tetapi para peneliti menduga faktor lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan iklim yang unik pada kelompok kelahiran tersebut memengaruhi paparan mereka terhadap risiko kanker selama tahun-tahun perkembangan mereka.
Dr Ahmedin Jemal menekankan pentingnya intervensi populasi yang efektif untuk mencegah peningkatan beban kanker di masa mendatang.(waf)
Baca juga:
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
