Kesehatan

Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Terkena Kanker

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 01 Agustus 2024
Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Terkena Kanker

Generasi X dan Milenial berisiko tinggi terkena kanker. (Foto: Pexels/Miguel Á. Padrinan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - PENELITIAN oleh American Cancer Society menemukan kelompok kelahiran antara 1920 dan 1990 menunjukkan peningkatan kejadian kanker pada 34 jenis kanker.

Dr Hyuna Sung menyatakan penelitian ini menambah bukti risiko kanker yang lebih tinggi pada generasi setelah Baby Boomer. Ini memperluas temuan sebelumnya tentang kanker kolorektal dini dan beberapa kanker terkait dengan obesitas.

Dari 34 jenis kanker yang diteliti, delapan menunjukkan peningkatan kejadian pada setiap kelompok kelahiran sejak sekitar 1920. Demikian diungkapkan ANTARA, Kamis (1/8).

Misalnya, kelompok kelahiran tahun 1990 memiliki tingkat kanker pankreas, ginjal, usus halus, dan hati pada perempnsekitar dua hingga tiga kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kelahiran 1955.

Baca juga:

Dokter Tekankan Orang Tua Pasien Kanker Anak Butuh Dukungan



Hasil penelitian yang diterbitkan jurnal Lancet Public Health menunjukkan tren mengkhawatirkan dengan 17 jenis kanker, termasuk kanker payudara, pankreas, dan lambung, meningkat pada generasi yang lebih muda.

Angka kematian akibat kanker dan kejadian kanker seperti hati pada perempuan, korpus uterus, kandung empedu, testis, dan kolorektal juga terus meningkat.

Data dari 23.654.000 pasien yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker dan data mortalitas dari 7.348.137 kematian akibat 25 jenis kanker antara 1 Januari 2000 dan 31 Desember 2019 diperiksa.

Angka kejadian meningkat pada kelompok usia yang lebih muda setelah penurunan pada kelompok usia yang lebih tua untuk sembilan kanker lainnya, termasuk kanker payudara positif reseptor estrogen, kanker korpus uterus, kanker kolorektal, kanker lambung non-kardia, kanker kandung empedu, kanker ovarium, kanker testis, kanker anus pada pria, dan sarkoma Kaposi pada pria.

Penelitian belum mengungkap alasan pasti di balik tren ini, tetapi para peneliti menduga faktor lingkungan sosial, ekonomi, politik, dan iklim yang unik pada kelompok kelahiran tersebut memengaruhi paparan mereka terhadap risiko kanker selama tahun-tahun perkembangan mereka.

Dr Ahmedin Jemal menekankan pentingnya intervensi populasi yang efektif untuk mencegah peningkatan beban kanker di masa mendatang.(waf)


Baca juga:

Dokter Sebut Makanan Tak Pengaruhi Penyebaran Kanker

#Kesehatan #Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
Jenazah Ria Mariaty disemayamkan di rumah duka yang berada di kawasan Cinere, Depok. Keluarga pun meminta doa dari semua pihak atas meninggalnya beliau.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 29 November 2025
Penyanyi Raisa Berduka, Ibunda Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan