Gejolak Harga Minyak Mentah Hantui Dunia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Februari 2022
Gejolak Harga Minyak Mentah Hantui Dunia

Kilang Minyak. (Foto: Pertamina PHE)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Harga minyak mentah berjangka Brent di Asia, terdongkrak 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan USD 91,01 dolar per barel pada pukul 01.22 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 89,47 dolar AS per barel, menguat 11 sen atau 0,1 persen.

Harga minyak pada pekan lalu, menyentuh level tertinggi setelah 7 tahun. Naiknya harga karena kekhawatiran gangguan pasokan yang dipicu oleh cuaca dingin AS dan gejolak politik yang sedang berlangsung di antara produsen-produsen utama dunia.

Baca Juga:

Ombudsman Temukan Panic Buying Minyak Goreng

Selasa (8/2), Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang dalam pembicaraan dengan negara-negara penghasil dan konsumen minyak mengatasi harga minyak yang tinggi.

"Dengan negara-negara penghasil minyak, kita berbicara tentang usulan peningkatan produksi. Dengan negara-negara konsumen minyak, kita berbicara tentang pelepasan dari cadangan strategis," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dikutip Antara.

Pada November, Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk melepaskan 50 juta barel minyak mentah dari cadangan minyak strategis AS untuk membantu menurunkan harga minyak. Namun, harga minyak terus meningkat.

Psaki menambahkan, untuk mendinginkan harga minyak dunia ini, pihaknya menyiapkan semua opsi.

"Tidak ada yang harus menahan pasokan dengan mengorbankan konsumen Amerika, terutama karena pemulihan dari pandemi berlanjut dan produsen minyak di seluruh dunia memiliki kapasitas untuk memproduksi pada tingkat yang sesuai dengan permintaan dan mengurangi harga tinggi," katanya.

Kilang Pertamina. (Foto: Antara)
Kilang Pertamina. (Foto: Antara)

Pada Senin (7/2) Brent naik menjadi USD 94,00 dolar per barel dalam perdagangan intraday, tertinggi sejak Oktober 2014. WTI mencapai USD 93,17 dolar pada Jumat (4/2), merupakan level tertinggi sejak September 2014.

"Pemerintah AS sedang berusaha untuk menjinakkan harga minyak dengan segera merundingkan perjanjian nuklir baru dengan Iran," kata Analis Pasar Minyak Senior Rystad Energy Louise Dickson.

Dickson mengatakan, setiap kesepakatan Iran dapat melepaskan produksi minyak mentah dan kondensat ekstra dalam empat hingga enam bulan, atau bahkan lebih cepat karena Iran diperkirakan memiliki penyimpanan minyak di laut yang kuat.

Sampai saat ini, selapan putaran pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington sejak April belum menghasilkan kesepakatan tentang dimulainya kembali pakta nuklir 2015.

"Ekspor dapat dilanjutkan dengan cepat jika kesepakatan nuklir tercapai, api itu 'jika' besar. Munculnya kembali barel Iran hanya kemungkinan pada tahap ini," " kata Tamas Varga dari broker PVM. (*)

Baca Juga:

Harga Jual Minyak Goreng Masih Tinggi, Pedagang Ngeluh Dapat Untung Sedikit

#Minyak #Harga Minyak Dunia #Amerika Serikat
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Dunia
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
Trump mengatakan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menuntut penyelidikan segera atas apa yang disebutnya sebagai "sabotase”.
Frengky Aruan - Kamis, 25 September 2025
Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu
ShowBiz
Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Menyebut adanya ‘taktik mafia’ yang dipakai regulator siaran untuk membungkam kebebasan berbicara.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
 Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
Bagikan