Gara-Gara Ham, Koki Selebritas Paik Jong-won Terjerat Kontroversi, Disebut Kasi Harga Mahal, tapi Minim Daging


Chef Paik Jong-won terjerat kontroversi karena ham.(foto: Theborn Korea)
MERAHPUTIH.COM - CHEF selebritas dan CEO perusahaan makanan Theborn Korea, Paik Jong-won, tengah terjerat dalam kontroversi terkait dengan produk Paik Ham. Kontroversi ini telah berlangsung lebih dari 10 hari. Meskipun upayanya untuk memberikan klarifikasi, opini publik semakin memburuk, berdampak serius pada reputasinya. Saham Theborn Korea juga mengalami penurunan.
Kontroversi bermula ketika chef yang terkenal menjadi juri di acara masak Netflix Culinary Class Wars ini mempromosikan diskon sebesar 45 persen untuk set hadiah berisi sembilan kaleng ham 200 gram, yang awalnya dijual seharga 51.900 won dan dipotong menjadi 28.500 won. Ia memuji produk tersebut yang terbuat dari 100 persen daging babi domestik, mengklaim produk itu menawarkan nilai yang luar biasa. “Jika saya jadi kamu, saya akan membeli 10 set,” kata Chef Paik menyarankan orang membeli produknya.
Set hadiah tersebut cepat habis terjual di toko daring Theborn Korea.
Namun, beberapa konsumen membandingkan Paik Ham dengan Spam, pemimpin pasar di produk ini. Mereka merasa harga Paik Ham tergolong mahal meskipun mengandung lebih sedikit daging babi. Pada 31 Januari, sebuah kotak Spam berisi 10 kaleng (masing-masing 200 gram) dijual dengan harga 18.500 won hingga 24.000 won di situs belanja daring. Itu berarti harga Spam lebih murah hingga 10.000 won jika dibandingkan dengan Paik Ham. Selain itu, Spam mengandung 91,3 persen daging babi, sedangkan Paik Ham hanya 85,4 persen. Paik Ham menggunakan daging babi domestik, sedangkan Spam mengimpor daging babinya dari Korea, AS, Spanyol, dan Kanada.
Baca juga:
Beberapa pihak menuduh Jong-won telah menaikkan harga awal untuk menciptakan ilusi diskon yang lebih besar, sedangkan kritikus mempertanyakan alasan produk dengan kandungan daging babi lebih rendah dihargai lebih tinggi.
Atas kontroversi itu, Chef Paik memberikan penjelasan melalui saluran YouTube-nya pada 26 Januari. Ia menegaskan harga yang ditawarkan bukan merupakan trik pemasaran. "Karena Theborn Korea ialah pendatang baru di pasar ham kalengan, biaya produksi kami lebih tinggi daripada produsen besar lainnya. Kami memproduksi dalam jumlah yang lebih kecil, yang tentunya meningkatkan biaya secara signifikan. Ini bukan taktik penjualan,” tegasnya, seperti dilansir The Korea Times.
Dia menyebut diskon tersebut dimungkinkan karena Theborn Korea menjual langsung ke konsumen, menghindari saluran ritel tradisional. "Jika Paik Ham terjual dengan baik dan kami mencapai produksi massal, biaya produksi akan turun secara signifikan, dan saat itu kami akan menurunkan harga eceran,” janjinya.
Terkait dengan kandungan daging babi yang lebih rendah, Chef Paik menjelaskan bahwa Paik Ham dikembangkan khusus untuk budae jjigae dengan tambahan bumbu untuk meningkatkan rasa kaldu. "Perbedaan kandungan daging babi hanya 14 gram per kaleng, yang harganya kurang dari 100 won. Kami tidak akan mengurangi kandungan daging babi hanya untuk menghemat 100 won,” jelasnya.
Jong-won mengakui seharusnya dia lebih menjelaskan resep produk ini dengan lebih baik. “Kami fokus untuk membuat rasanya lebih enak, itulah mengapa kandungan daging babi sedikit lebih rendah. Saya seharusnya menyebutkan hal ini saat mengumumkan diskon,” katanya.
Publik telanjur kecewa
Meskipun Chef Paik sudah memberikan penjelasan, kemarahan dan kekecewaan publik belum juga mereda. Pada 31 Januari, video Chef Paik telah ditonton lebih dari 500.000 kali dengan lebih dari 11.000 komentar, sebagian besar bersifat kritis. Banyak konsumen berpendapat bahwa masalahnya tidak hanya terletak pada harga, tetapi juga pada masalah menyesatkan konsumen.
"Bukan hanya Paik Ham yang mahal, toko daring lain juga menjualnya dengan harga 20.000 hingga 30.000 won, tapi Theborn Korea mengklaim harga aslinya 51.900 won dan menawarkan diskon besar. Itu yang menyesatkan konsumen,” kata seorang warganet.
Seiring dengan berlanjutnya kontroversi, saham Theborn Korea mengalami penurunan signifikan. Perusahaan yang terdaftar di KOSPI pada November 2024 itu melihat kapitalisasi pasar mereka turun dari 4,86 triliun won pada 16 Januari menjadi 4,47 triliun won pada 31 Januari, mencatatkan penurunan selama tujuh hari berturut-turut. Ini merupakan penurunan terpanjang sejak perusahaan tersebut terdaftar.
Theborn Korea menolak untuk memberikan pernyataan lebih lanjut. ”Chef Paik telah mengatasi masalah ini melalui saluran YouTube-nya, dan kami tidak memiliki tambahan informasi untuk disampaikan,” ujar mereka.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

Tergolong Senior, Ketua Federasi Woodball Korea Selatan Berumur 65 Tahun Turun Langsung di Asian Cup 2025, Sampaikan Pujian Penyelenggaraan di JSI Resort

Bill Gates bakal Jadi Bintang Tamu Acara Bincang-Bincang Korsel, 'You Quiz on the Block', Ngobrolin Yayasan Kemanusiaannya

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Pakai Gambar Bendera Matahari Terbit, Oasis Hadapi Kecaman di Korea padahal Sebentar lagi Manggung di Seoul

Kim Nam-gil Bikin Proyek Kebudayaan, Ikut Rayakan HUT Kemerdekaan Ke-80 Korsel
