Gantikan ISS, Vast Siapkan Desain Stasiun Luar Angkasa Baru


Vast siapkan desain Stasiun Luar Angkasa baru. Foto: Vast Space
MerahPutih.com - Perlombaan untuk menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan cepat kini semakin mendekati tanggalnya.
Hanya dalam tujuh tahun, NASA berharap bisa mendapatkan pengganti laboratorium luar planet yang telah melayani ilmu luar angkasa sejak 1998 itu.
Bahkan, beberapa perusahaan juga mengincar peluang agar proposal mereka dipilih oleh NASA. Kemudian, mengembangkan penggantinya.
Vast yang berkantor pusat di California, hanya salah satu dari perusahaan tersebut, yang telah mengajukan penerus ISS baru atau Haven-2.
Baca juga:
NASA Kirim Sinyal Laser ke Pesawat Luar Angkasa dengan Jarak 290 Juta Mil
Pusat tempat tinggal orbital berbentuk X ini menawarkan lengan robot untuk pengiriman, kemampuan berlabuh untuk kendaraan yang berkunjung, serta jendela kubah raksasa setinggi 1,1 meter untuk menikmati pemandangan yang menakjubkan.
Iterasi pertama stasiun luar angkasa dapat beroperasi penuh di orbit pada 2028, menurut perusahaan tersebut. Hal itu terwujud jika NASA memilih proposal tersebut pada 2026, yang menjadi bagian dari seleksi tahap kedua untuk program Commercial LEO Destination (CLD).
“Fokus kami dekade ini adalah memenangkan kontrak Destinasi LEO Komersial NASA dan membangun penerus Stasiun Luar Angkasa Internasional,” kata CEO Vast, Max Haot dikutip dari The Sun.
“Untuk mencapai hal ini, pertama-tama kami akan menunjukkan kemampuan kami dengan membangun dan mengoperasikan stasiun luar angkasa komersial pertama di dunia, Haven-1, yang akan diluncurkan pada tahun 2025.”
Baca juga:
Ilmuwan Siapkan Rencana ala 'Armageddon', Tembak Nuklir ke Asteroid

Antara 2030 dan 2032, Vast memiliki rencana untuk menambah modul inti berdiameter 7m dan empat modul Haven-2 lagi. Tujuannya adalah menciptakan hub berbasis ruang angkasa yang besar.
Setelah pekerjaan ini selesai, maka astronaut di Haven-2 bisa menikmati 16 jendela, atau lebih dari dua kali lipat jumlah jendela di ISS.
Perusahaan juga berencana untuk menggunakan investasi swasta yang telah diterimanya untuk konsep stasiun luar angkasa komersial yang sangat mewah, Haven-1, yang diungkapkan minggu lalu sebagai landasan untuk Haven-2.
Haven-1 dilengkapi dengan desain interior bergaya Japandi, teknologi komunikasi online untuk menelepon ke rumah, dan memperbaiki pengaturan tidur yang buruk bagi astronaut.
Baca juga:
Namun, Haven-2 akan lebih panjang sekitar lima meter, sehingga menggandakan ruang hidup. Proyek ini juga akan mencakup lebih banyak peralatan laboratorium dan fasilitas manufaktur di ruang angkasa untuk memenuhi kebutuhan NASA.
Astronaut NASA, Andrew Feustel, telah memberi masukan kepada Vast tentang astronaut generasi berikutnya yang akan dibutuhkan untuk kenyamanan dan waktu yang lama di luar angkasa.
Saat ini, semakin banyak negara yang pergi ke luar angkasa, baik melalui astronaut atau pesawat ruang angkasa. Jadi, stasiun luar angkasa baru harus mencerminkan hal tersebut.
“Haven-2 dirancang dengan mempertimbangkan kompatibilitas, memastikan bahwa mitra internasional dapat berintegrasi dengan lancar ke dalam platform generasi mendatang ini,” kata Feustel.
Haven-2 juga memiliki ruang untuk menawarkan seluruh modul atau fasilitas laboratorium khusus kepada mitra internasional. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak

Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Katy Perry Jelajah Antariksa Cuma 10 Menit, Tapi Biayanya Sampai Miliaran Rupiah!

Terjebak 9 Bulan di ISS, Dua Astronaut NASA Akhirnya Pulang ke Bumi

SpaceX Kirim Kru Baru ke ISS, Butch dan Suni Segera Pulang setelah 9 Bulan

NASA Kirim Peringatan Tabrakan dengan Asteroid 2024 YR4, Kemungkinannya Meningkat Jadi 3,1 Persen

Kenalan sama Asteroid 2024 YR4, Disebut bakal Tabrak Bumi pada 2032

IShowSpeed Ungkap Ingin Live Bareng Elon Musk di Luar Angkasa

Ilmuwan Temukan Sampel Asteroid Ryugu, Apa Artinya?
