Ganjar Pranowo Pertanyakan Motif Aksi Cor Semen Warga Kendeng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (ANTARA/Oky Lukmansyah)
Belasan warga Kabupaten Rembang dan Pati, Jawa Tengah melakukan aksi dengan cara mengecor kaki di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Mereka menolak pendirian pabrik semen di Rembang.
Namun, aksi itu mengundang pertanyaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut politisi PDI Perjuangan ini sebelum mengeluarkan izin lingkungan yang baru terhadap pendirian pabrik semen, mereka juga diundang bersama pihak yang berkepentingan untuk menguji analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang ada.
"Kami persilakan warga menyampaikan aspirasi soal penolakan terhadap pabrik semen di Kabupaten Rembang tersebut," kata Guberur Jateng Ganjar Pranowo ditemui usai memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Eks-Keresidenan Pati di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (14/3) seperti dinukil Antara.
Sebelumnya, mereka meminta Presiden Joko Widodo segera mencabut izin lingkungan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jateng dan menghentikan kegiatan penambangan karst oleh pabrik semen yang dinilai merusak lingkungan. Mereka mengecor kaki di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Bagikan
Berita Terkait
Kebakaran di Pasar Wonogiri, Pemkab Tetapkan Status Kedaruratan
Gubernur Luthfi Turun Tangan, Respons Desakan Mundur Bupati Pati Sudewo yang Dituding Arogan hingga Ribuan Warga Turun ke Jalan
Kenang Sosok Kwik Kian Gie sebagai Guru sekaligus Sahabat, Ganjar Pranowo: Ekonom Kritis dan Penuh Idealisme
Kesetiaan Ganjar Pranowo Hadiri Sidang Dugaan Suap Sekjen PDIP, Panggil Hasto Pak Doktor
Pramono Absen di Pengarahan Kepala Daerah, Ganjar: Akan Hadir di Hari Lain
Ganjar Titip Pesan ke Sekjen PDIP: Yang Penting Sehat dan Semangat
Mencuat Wacana Pemekaran Daerah Istimewa Surakarta, Gubernur Jateng: Bukan Kewenangan Pemprov
Hadir di Sidang Hasto, Ini Kata Ganjar Pranowo
Ganjar Ungkap Banyak Kader yang Ingin Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi
Pemprov Jateng Gandeng 9 Perusahaan untuk Menampung Ribuan Karyawan Eks Sritex