Gagal Tangani COVID-19, PM Italia Giuseppe Conte Mundur
Dokumentasi: Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte saat memberikan pernyataan resmi di Facebook, Rabu malam (11/3/2020). (ANTARA/Screenshot video Facebook)
MerahPutih.com - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyerahkan pengunduran dirinya kepada kepala negara pada Selasa (26/1). Dia berharap akan diberikan kesempatan untuk membentuk koalisi baru dan membangun kembali mayoritas parlemennya.
Krisis politik yang kian mendalam berlangsung dengan dilatarbelakangi pandemi COVID-19, yang telah menelan lebih dari 86.000 warga Italia. Jumlah itu merupakan angka kematian tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris dan tertinggi keenam di dunia.
Conte kehilangan mayoritas mutlaknya di senat majelis rendah pekan lalu ketika salah satu mitra junior, partai Viva Italia yang diketuai oleh mantan perdana menteri Matteo Renzi, mundur terkait penanganan pemerintah terhadap krisis COVID-19 dan resesi ekonomi.
Baca Juga:
Dihantam Pandemi, Negara di Pasifik Bergantung Bantuan Tiongkok
Upaya merangkul senator sentris dan independen ke koalisi untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Renzi sedikit membuahkan hasil, membuat Conte tidak mempunyai pilihan selain mundur dan membuka krisis pemerintahan resmi yang akan memberinya lebih banyak waktu untuk mencapai sebuah kesepakatan.
Beberapa jam setelah pengunduran diri, Conte membuat permohonan baru untuk menarik dukungan, mengunggah di Facebook bahwa dirinya ingin membangun pemerintahan "penyelamat nasional" dengan mayoritas yang lebih luas dan lebih aman.
"Inilah waktunya untuk suara-suara bermunculan di parlemen dari mereka yang di hatinya memiliki masa depan republik," tuturnya, dikutip Antara.
Presiden Sergio Mattarella memberi Conte waktu dengan menunda konsultasi resmi dengan partai-partai utama hingga Kamis dan Jumat, setelah itu ia akan memutuskan jalan keluar yang terbaik dari kekisruhan politik.
Jika Conte mampu mengamankan dukungan yang dibutuhkan untuk pemerintahan baru, menurut presiden, dirinya kemungkinan akan memberi Conte beberapa hari lagi untuk mencoba menyelesaikan sebuah kesepakatan dan menyusun kabinet baru.
Baca Juga:
Segera Naikkan Upah dan Pajak, Yallen Jadi Menkeu Perempuan Pertama AS
Hingga kini, partai koalisi utama, yakni anti pembentukan Gerakan Bintang Lima dan Partai Demokrat (PD) sayap kiri, mendukung upaya Conte agar tetap berkuasa.
"Conte merupakan elemen penting dan kami perlu memperluas dan juga meluncurkan kembali aksi pemerintah," kata Wakil Ketua PD, Debora Serracchiani kepada lembaga penyiar RAI. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Nasib Pemain Serie A di Ujung Tanduk! Gaji Bakal Dipotong Jika Timnya Degradasi
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Transformasi Sang Badak, Harapan Italia Akhiri Kutukan Gagal Lolos Piala Dunia