Gagahnya Presiden Jokowi Saat Naik Panser Anoa
Presiden Joko Widodo bersama dengan Panglima TNI dan 3 Kepala Staf TNI menaiki panser Anoa di Mabes TNI, CIlangkap, Kamis (16/4) (antara foto)
MerahPutih Nasional - Sebelum dianugerahi gelar sebagai warga kehormatan Pasukan Khusus TNI, Presiden Joko Widodo bersama dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dan KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna bersama-sama menaiki panser Anoa. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Presiden Jokowi nampak gagah.
Presiden Jokowi bersama dengan pucuk pimpinan TNI itu menaiki panser Anoa, yang juga buatan PT Pindad. Presiden Jokowi tiba di Mabes TNI pada pukul 08.30 wib. Sejumlah pejabat negara yang turut serta mendampingi Presiden Jokowi, Andi Widjajanto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa diarak dengan menggunakan Tank Leopard.

Begitu tiba di Mabes TNI, Panglima TNI Jenderal Moeldoko langsung bertindak sebagai inspektur upacara dan memimpin pemberian sekaligus penyematan baret kepada orang nomor satu di tanah air. Panglima TNI menyematkan baret hitam yang merupakan simbol dari Mabes TNI kepada Presiden Jokowi. (BACA: Jadi Warga Kehormatan TNI, Presiden Jokowi Ngaku Bangga)
Setelah itu, secara bergantian, tiga matra TNI memberikan sekaligus menyematkan baret kepada bekas Gubernur DKI Jakarta. Kopassus, TNI AD menyematkan baret merah kepada Presiden Jokowi, kemudian Marinis, TNI AL menyematkan baret Ungu dan Kopaskhas TNI AU menyematkan baret Jingga kepada bekas Wali Kota Surakarta.
Panglima TNI dalam amanatnya menjelaskan bahwa, pengangkatan Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 10. Dalam pasal itu dijelaskan bahwa Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
"Kami prajurit TNI ingin menyampaikan selamat kepada Presiden," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4). (BACA: Pilot Pesawat F-16 yang Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma Selamat)
Panglima TNI melanjutkan, adapun Tema pada acara ini adalah Melalui Apel Kebesaran dan Pengangkatan Presiden Ke-7 RI Selaku Pemegang Kekuasaan Tertinggi TNI sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI, Kita Wujudkan Profesionalisme Prajurit Guna Mendukung Pelaksanaan Tugas Pokok TNI.
Mantan KSAD itu menambakan tujuan Apel Kebesaran ini adalah terciptanya suasana batin yang terwujud dalam penghayatan terhadap kehidupan keprajuritan, yang berimplikasi pada terjalinnya hubungan emosional sehingga Presiden RI Ke-7 selaku penguasa tertinggi TNI memiliki komitmen profesional terhadap institusi TNI sebagai kekuatan inti Pertahanan Negara.
Adapun jumlah prajurit yang turut serta dalam apel akbar ini sebanyak 6.450 personel, terdiri atas 750 personel Mabes TNI, 2.100 personel TNI AD, 2.050 personel TNI AL dan 1.550 personel TNI AU. (bhd)
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Ratusan Pewira Tinggi dan Menengah Dimutasi Panglima TNI, Ada Sesmilpres Kemensetneg dan Kadispenad
Corak Baru Seragam TNI Menyesuaikan Vegetasi Indonesia, Diharapkan Meningkatkan Militansi Prajurit
Mata Prajurit Diminta Beri Tatapan Tajam ke Prabowo Saat HUT TNI
Cegah Keracunan, Panglima TNI Perintahkan Semua Komandan Lapangan Cek Produksi hingga Distribusi MBG
Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum
Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung
414 Perwira Digeser, Kapuspen TNI Diganti Dari Mayjen Kristomei Sianturi ke Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah
Panglima TNI Tunjuk Letjen Saleh Mustaf Jadi Wakil KSAD dan Ganti 3 Panglima Daerah
Lebih Baik Mati Daripada Dijajah! Prabowo Minta Para Komandan Pasukan Elite TNI Jangan Memimpin dari Belakang