Kesehatan Mental

Fobia Terhadap Ayam, Jangan Dianggap Enteng

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 25 Mei 2021
Fobia Terhadap Ayam, Jangan Dianggap Enteng

Fobia ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. (Foto: Unsplash/William Moreland)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TERDENGAR aneh, tapi begitu adanya. Ya, alektorophobia adalah ketakutan berlebih dan tidak rasional terhadap ayam yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari bagi yang mengalami. Yuk, kenal lebih jauh tentang alektorophobia.

Mengutip Alodokter, alektorophobia merupakan salah satu jenis fobia spesifik, yakni fobia terhadap objek, tempat, atau situasi tertentu. Alektorophobia ditandai dengan rasa takut, panik, atau ketidaknyamanan yang intens ketika berada di sekitar ayam.

Baca juga:

Fakta Unik Ayam Taliwang, Salah Satu Sebagai Kuliner Pembawa Damai

Mengenal Alektorohphobia, Fobia Terhadap Ayam
Butuh penyesuaian secara bertahap. (Foto: Unsplash/Max Kleinen)

Sebenarnya, ada beberapa hal yang dapat memicu seseorang mengalami alektorophobia seperti memiliki pengalaman yang buruk dengan ayam di masa lalu, punya keluarga yang juga fobia terhadap ayam, dan tinggal di lingkungan yang banyak ayam.

Seseorang dikatakan alektorophobia apabila sudah mengalami gejalanya selama kurang lebih enam bulan. Selain ketakutan yang spontan dan intens, ada beberapa gejala yang dialami saat dihadapkan pada situasi berkaitan dengan ayam, seperti berkeringat, detak jantung cepat, pusing, gemetar, dan sulit bernapas.

Pada anak-anak, gejala alektorophobia adalah mengamuk, nangis, atau tidak mau menjauh dari orang yang mendampingi saat ada ayam di sekitar mereka.

Alektorophobia masih bisa ditangani agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau lingkungan kerja. Untuk bisa mendiagnosis alektorophobia, seorang terapis akan meninjau gejala yang dialami dan mendiskusikan tentang berbagai pengalamanmu yang berkaitn dengan ayam.

Baca juga:

Ayam Woku Super Lezat Menggugah Selera

Mengenal Alektorohphobia, Fobia Terhadap Ayam
Lakukan terapi. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)

Yang pertama, lakukan terapi pemaparan untuk membantumu menghadapi rasa takut pada suatu hal, dalam kasus ini adalah ayam. Terapi ini dilakukan dengan cara menempatkanmu pada situasi yang berkaitan dengan rasa takut secara bertahap. Pertama-tama, mungkin kamu akan diminta untuk memikirkan, melihat gambar, atau menonton video ayam.

Bila sudah terbiasa, terapinya akan ditingkatkan dengan memperlihatkan seekor ayam seungguhan.

Yang kedua ada terapi perilaku kognitif untuk mengontrol sekaligus mengubah pola pikir dan respons negatif yang sering muncul saat kamu dihadapkan. Dengan begitu, diharapkan kamu bisa menjadl ebih tenang dalam menghadapi situasi yang berkaitan dengan ayam. Biasanya, terapi perilaku kognitif dilakukan bersamaan dengan terapi pemaparan.

Namun, jika kedua terapi di atas belum bisa membantu mengatasi alektorophobia, psikiater akan membuat obat anticemas untuk mengurangi tingkat kecemasan dan serangan panik. (and)

Baca juga:

Ayam Goreng Blambangan, Sajikan Istimewa untuk Wisatawan Banyuwangi

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Fobia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan