FIA Ungkap Aturan Baru Formula E Musim Ke-9
Pembalap melaju usai start pada balapan Formula E seri kesembilan di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (4/6). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
MerahPutih.com - Jakarta bakal kembali melaksanakan gelaran mobil balap Formula E pada 3 dan 4 Juni 2023. Namun ada serangkaian pembaruan peraturan olahraga untuk musim 9 kejuaraan Formula E
Pada balap musim sebelumnya, balap Formula E berlangsung dengan durasi sekitar 45 menit per satu kali balap, namun tidak demikian di Musim 9 ini. Balapan akan berlangsung dalam beberapa putaran, bukan dalam periode waktu tertentu.
Baca Juga:
Ketua Panitia Pastikan Pelaksanaan Formula E 2023 Lebih Baik dari Tahun Kemarin
"Untuk menjaga konsistensi dengan peralihan ke putaran, interupsi Safety Car dan Full Course Yellow pada balapan sekarang akan dikompensasi dengan putaran tambahan, menggantikan fitur waktu balap tambahan," tulis keterangan resmi Federasi Automobil Internasional (FIA), Senin (17/4).
Di sisi lain, Formula E dan FIA telah bekerja sama dengan mitra teknologi strategis untuk mengembangkan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya yang menghasilkan mobil Gen3 yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih ringan untuk menerima dorongan energi selama
balapan.
Kolaborasi ini telah menghasilkan pengembangan baterai yang mampu menerima energi 4kWh dalam waktu 30 detik - baterai EV tercanggih di dunia saat ini - yang dihasilkan oleh
booster 600kW.
"Pengisian daya ‘Attack Charge’ selama 30 detik akan membuka dua periode Mode Serangan atau ‘Attack Mode’ yang disempurnakan, di mana output daya mobil balap Gen3 akan meningkat dari 300kW menjadi 350kW," lanjutnya.
Namun demikian, Attack Charge masih diujicobakan pada beberapa balapan tertentu di Season 9. Sedangkan untuk Format Attack Mode yang sudah ada, yaitu peningkatan tenaga sementara yang diaktifkan oleh pembalap selama balapan, akan tetap dipertahankan meskipun di balapan tersebut tidak mengimplementasi Attack Charge.
Baca Juga:
KPK Tepis Isu Pencopotan Brigjen Endar Terkait Kasus Formula E
Adapun untuk fitur ‘Fanboost’, telah ditiadakan seluruhnya di Musim ke 9 ini. Peraturan Formula E yang telah diperbarui adalah bukti dari evolusi berkelanjutan dan dampak positif dari Kejuaraan Formula E ABB FIA bagi para pembalap, tim, mitra, dan penggemar ke dalam dunia mobil listrik.
Kombinasi dari peningkatan olahraga, perubahan besar dalam performa mobil, teknologi baterai yang mutakhir dan inovasi dari Attack Charge akan membuat balapan kami lebih kompetitif dan menghibur sambil menampilkan masa depan untuk pengembangan EV.
"Ini adalah inti dari apa yang ingin dicapai oleh Formula E dan kami tidak sabar untuk melihat generasi baru ini menjadi nyata di Musim 9," Jelas CEO Formula E, Jamie Reigle pada laman resmi FIA Formula E.
Musim 9 Formula E juga menjadi kesempatan bagi para pembalap pemula untuk tampil mengesankan. Setiap tim harus menyelesaikan setidaknya dua sesi Latihan Bebas 1 selama musim ini dengan pembalap yang belum pernah berkompetisi di kejuaraan.
"Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada para pembalap pemula untuk merasakan kualitas unik dari balap Formula E dan berkontribusi pada kemajuan tim," kata Co-Founder dan Chief Championship Officer, Alberto Longo. (Asp)
Baca Juga:
Brigjen Endar Angkat Bicara Pencopotannya dari Dirlidik KPK Berkaitan dengan Kasus Formula E
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kurangi Polusi Mikroplastik, Pemprov DKI Bangun RDF Plant dan PSEL
Pramono Siap Sediakan Lahan Sekolah Rakyat di Jakarta
PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pemprov DKI Klaim Jakarta telah Punya 75 Sekolah Lansia
Jakarta Running Festival Digelar 25-26 Oktober, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global
Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun