Sarjana Menganggur Akibat Gap Antara Kampus dan Dunia Kerja
Ilustrasi (MerahPutih/Alfi Rahmadhani)
MerahPutih Nasional - Hasil survei Jurusanku mengungkapkan belasan ribu siswa SMA swasta belasan kota di Indonesia menunjukkan betapa sempit pilihan jurusan kuliah mereka. Akibatnya, ada gap antara kebutuhan akan keahlian di berbagai bidang dengan ketersediaan lulusan perguruan tinggi dengan keahlian tersebut.
"Sejauh ini, antara yang ideal direncanakan dan apa yang berlangsung di perguruan tinggi belum berkaitan," ujar Kepala Subdirektorat Pendidikan Tinggi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Amich Alhumami dalam sebuah diskusi di Gedung Kemendikbud, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
Menurut Amich, pihak industri membeberkan fakta bahwa 8 dari 10 perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan untuk merekrut lulusan perguruan tinggi dengan keahlian tepat dan siap memasuki dunia kerja.
"Pembukaan prodi (program diploma) tidak didasarkan pada proyeksi jangka panjang kebutuhan bidang-bidang tertentu sesuai arah pembangunan," jelasnya. Akibatnya, timbul ketidakseimbangan antara kebutuhan pembangunan dengan program studi yang dibuka di perguruan tinggi.
Di tempat kerja, lanjutnya, berbagai upaya untuk menjembatani celah ini umumnya ditempuh dengan memberikan pelatihan kepada karyawan.
"Misalnya staf di industri angkutan diikuti training di bidang logistik. Begitu juga di dunia energi, ketika dibutuhkan manajer di bidang energi terbarukan, yang dilakukan baru sebatas memberikan pelatihan," tandasnya.
Amich menamahkan Bappenas memiliki cetak biru arah pembangunan untuk 25 tahun ke depan. Sejatinya, perguruan tinggi mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja untuk ke depan agar selaras antara bidang yang dikuasai lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja. Kalau tidak akan timbul jurang (gap) antara perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja akibatnya lulusan perguruan tinggi untuk bidang-bidang tertentu akan menganggur atau sulit mendapatkan pekerjaan. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Hebat! 16 Dosen ITB Masuk Top 2 Persen Saintis Dunia Tahun 2025
Bukan Sekadar Gelar! Puan Maharani Ungkap Fakta Pahit Pengangguran Sarjana di Indonesia
Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Dimulai April 2025, Cek Jadwal dan Syaratnya
UNS Peringkat 6 Nasional dan 1.055 Global Versi Webometrics, Ungguli Sejumlah PTN Ternama
Program Pendidikan Vokasi, Apa Bedanya dengan Universitas?
Beda Strata Lulusan Cumlaude di Universitas dan Keuntungannya
Unika Atma Jaya Hadirkan Ruang Terbuka Hijau di Kampus Semanggi
UGM Naik 24 Peringkat World University Ranking 2025
Riset dan Kolaborasi Universitas Topang Capaian Visi Indonesia Emas 2045