Fenomena Banjir Rob: Penyebab, Dampak, dan Cara Menghadapinya


Banjir rob di kawasan Muara Angke Pluit Jakarta Utara pada Senin (2/12/2024). ANTARA Mario Sofia Nasution
MerahPutih.com - Banjir rob adalah salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, khususnya di daerah pesisir. Fenomena ini juga dikenal dengan istilah banjir laut pasang.
Banjir rob umumnya terjadi ketika air laut naik ke daratan, menimbulkan genangan air yang merendam kawasan pemukiman.
Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya banjir rob, dampaknya, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Banjir Rob
Banjir rob merujuk pada peristiwa banjir yang disebabkan oleh naiknya permukaan air laut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "rob" berarti pasang besar yang menyebabkan meluapnya air laut ke daratan.
Banjir ini biasanya terjadi di daerah pesisir, terutama yang terletak rendah, sehingga lebih rentan terhadap fenomena ini.
Baca juga:
Apa Itu Bulldozer Parenting? Mengapa Terlalu Melindungi Anak Bisa Berdampak Buruk
Menurut buku Macam-Macam Bencana Banjir oleh Rani Siti Fitriani dkk, banjir rob terjadi akibat meningkatnya permukaan air laut yang menyebabkan air laut memasuki daratan, menutupi jalan, rumah, dan area publik lainnya.
Proses Terjadinya Banjir Rob
Banjir rob terjadi ketika air pasang laut naik lebih tinggi dari biasanya dan meluap ke daratan. Hal ini seringkali disebabkan oleh kombinasi faktor alam dan manusia.
Air pasang yang meningkat dapat menghalangi aliran air sungai yang biasanya mengalir ke laut, membuat sungai meluap dan tanggul tak mampu menampung debit air, sehingga air meluber ke pemukiman.
Baca juga:
Apa Itu Trypophobia? Penyebab, Gejala, dan Cara Menghadapinya
Penyebab Banjir Rob
Banjir rob bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor alam maupun aktivitas manusia. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Faktor Alam
- Kenaikan Muka Air Laut: Kenaikan permukaan air laut akibat pasang surut yang ekstrem.
- Gelombang Laut (Swell): Gelombang yang bergerak dengan jarak sangat jauh yang dapat mengarah ke daratan.
- Badai Laut: Angin kencang yang mengarah ke pantai bisa meningkatkan gelombang laut dan menyebabkan banjir rob.
- Pencairan Es Kutub: Pemanasan global yang menyebabkan mencairnya es kutub, meningkatkan volume air laut.
2. Faktor Manusia
- Pemompaan Air Tanah yang Berlebihan: Mengambil air tanah dalam jumlah besar dapat menurunkan permukaan tanah dan memicu banjir rob.
- Pengerukan Alur Pelayaran: Kegiatan ini dapat mengubah aliran air laut yang berisiko menyebabkan banjir rob.
- Reklamasi Pantai: Proses reklamasi pantai dapat merusak ekosistem alami dan memperburuk dampak banjir rob.
- Eksploitasi Lahan Pesisir: Penurunan permukaan tanah akibat pembangunan yang tidak terkendali menyebabkan intrusi air laut.
Baca juga:
Apa itu Hakordia? Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Lengkap dengan Maknanya
Dampak Banjir Rob
Banjir rob tidak hanya menyebabkan kerugian fisik, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh banjir rob adalah:
- Kerusakan Infrastruktur: Banjir rob dapat merusak jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.
- Penyakit: Genangan air kotor dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan.
- Erosi dan Longsor: Banjir rob dapat memperburuk erosi pantai dan menyebabkan longsor di daerah sekitar.
- Pencemaran Lingkungan: Genangan air laut yang tercemar dapat merusak ekosistem pesisir dan kualitas air tanah.
Cara Mengatasi Banjir Rob
Penanggulangan banjir rob membutuhkan tindakan yang komprehensif, baik sebelum, saat, dan setelah kejadian. Berikut adalah beberapa langkah mitigasi yang bisa dilakukan:
Baca juga:
Apa Itu KJP Plus? Program Pendidikan untuk Anak Jakarta Berbasis Kesejahteraan
Sebelum Banjir Rob Terjadi:
- Penataan Daerah Aliran Sungai: Mengatur aliran sungai dan peruntukan lahan untuk mencegah pembangunan di daerah rawan banjir.
- Pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir: Seperti pemasangan pompa air di daerah yang terendam laut pasang.
- Penghijauan: Melakukan penghijauan di hulu sungai untuk mencegah kerusakan lingkungan dan mengurangi resiko banjir.
Saat Terjadi Banjir Rob:
- Evakuasi Dini: Segera mencari tempat yang lebih tinggi untuk menghindari terjebak banjir.
- Matikan Listrik: Untuk menghindari bahaya kebakaran atau sengatan listrik.
- Hubungi Instansi Terkait: Menghubungi pihak berwenang untuk mendapatkan bantuan darurat.
Baca juga:
Apa Itu KJP Plus? Program Pendidikan untuk Anak Jakarta Berbasis Kesejahteraan
Setelah Banjir Rob:
- Pembersihan Area yang Terkena Banjir: Membersihkan rumah dan lingkungan dengan antiseptik untuk menghindari penyebaran penyakit.
- Penyediaan Air Bersih: Memastikan ketersediaan air bersih untuk menghindari diare dan penyakit lainnya.
- Waspada Terhadap Hewan Berbahaya: Seperti ular, lipan, dan serangga penyebar penyakit.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
Warga Kota Medan Diingatkan untuk Mewaspadai Banjir Pesisir 21-27 September

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator
