Fasilitas Kesehatan di Gaza Sudah Mencapai Ambang Kehancuran

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 Juli 2024
Fasilitas Kesehatan di Gaza Sudah Mencapai Ambang Kehancuran

Arsip - Sejumlah warga Palestina memeriksa bangunan yang hancur pascaserangan udara Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Jumat (5/1/2024). ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kondisi Gaza kian memprihantikan. Termasuk semua fasilitas kesehatan di Jalur Gaza selatan sudah mencapai ambang kehancuran akibat serangan pendudukan Israel yang hingga kini masih berlangsung.

Direktur Sub-delegasi ICRC di Gaza, William Schomburg, menegaskan banyaknya jumlah korban tewas telah menyebabkan rumah sakit ICRC dan seluruh fasilitas kesehatan di Gaza selatan mencapai titik kritis dan tidak mampu merawat mereka yang mengalami luka serius.

ICRC mengindikasikan bahwa rumah sakit darurat mereka di Rafah, Jalur Gaza selatan memiliki 60 tempat tidur.

Pemboman yang dilakukan tentara pendudukan di daerah Al-Mawasi Sabtu lalu telah menyebabkan 26 korban luka mendatangi fasilitas tersebut, termasuk di antaranya anak-anak yang terkena pecahan peluru.

Baca juga:

Sutradara Palestina Garap 22 Film Pendek selama Perang di Gaza

ICRC menekankan, agresi lain apa pun yang menelan banyak korban jiwa akan memaksa para dokter dan perawat untuk membuat pilihan yang sangat sulit, menjelaskan bahwa kebutuhan medis warga sipil saat ini jauh lebih banyak dari persediaan yang terbatas.

“Tak bisa dibayangkan berapa banyak pasien yang membutuhkan resusitasi (prosedur medis darurat yang dapat membantu menyelamatkan nyawa seseorang) setelah kedatangan banyak korban luka pada Sabtu, selain 26 pasien yang dipindahkan dari Al-Mawasi ke rumah sakit darurat ICRC untuk menerima perawatan," ujar Dr. Pankaj Galdial.

Ia mengatakan, dasilitas tersebut menerima tambahan 850 orang di bagian rawat jalan pekan lalu, dengan sekitar separuhnya perempuan dan sepertiganya anak-anak


ICRC juga membenarkan bahwa sebagian besar pasien sudah berkali-kali mengungsi dan hidup dengan keterbatasan makanan dan air minum di daerah padat, yang membuat mereka lebih rentan tertular penyakit. Sejak fasilitas tersebut dibuka pada Mei, timnya telah melayani 12.000 konsultasi medis dan melakukan lebih dari 500 operasi bedah. (*)

#Gaza #Fasilitas Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Dunia
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Pelanggaran tersebut mengakibatkan 97 warga Palestina tewas, termasuk 44 orang pada Minggu (19/10) saja, serta 230 lainnya terluka.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata
Dunia
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Sebagian besar perempuan di Gaza telah mengungsi sedikitnya empat kali sejak perang dimulai, dan gencatan senjata kali ini menjadi kesempatan pertama bagi mereka untuk berhenti berlari
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi
Indonesia
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
MSF menyebut belum ada kemajuan berarti dalam penyaluran bantuan, dengan hambatan yang sama masih menghalangi akses masuk ke wilayah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis
Indonesia
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Gaza membutuhkan 600 truk bantuan setiap hari untuk memastikan pasokan bahan bakar, gas untuk memasak, serta bantuan darurat dan material medis yang stabil.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari
Dunia
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat
Indonesia
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Tentara Israel masih bertahan di sekitar RS Indonesia, khususnya di bagian belakang kompleks rumah sakit.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza
Indonesia
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Rencana itu juga menegaskan bahwa Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza
Indonesia
Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
Fase dua dari kesepakatan AS menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza, pembentukan pasukan multinasional, dan perlucutan senjata Hamas.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan
Dunia
WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
WHO memperingatkan bahwa krisis kesehatan dan kemanusiaan di wilayah kantong Palestina itu akan semakin parah jika penutupan dan keterlambatan dalam penyediaan bantuan medis terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
Bagikan