Fakta di Balik Kata Promo atau Diskon


Melihat angka dengan tanda persen di belakangnya suka membuat langkah kita terhenti (Foto: Pixabay/geralt)
KAMU pasti sering melihat tulisan 'Buy 1 Get 1', 'diskon 50%' atau mungkin 'potongan harga untuk pembelian selanjutnya'. Tulisan-tulisan seperti ini biasanya kamu jumpai di mall-mall khususnya di department store. Apalagi kalau sedang musim libur.
Tak jarang kamu jadi tergoda untuk melihat barang-barang tersebut. Lebih parahnya lagi, tanpa pikir panjang kamu membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan. Padahal harga barang yang kamu beli tidak murah. Tapi kenapa ya rasanya kita selalu gatal ketika melihat tulisan-tulisan tersebut?
Baca juga:
Ternyata promo dan diskon yang kamu jumpai itu merupakan strategi pemasaran. Strategi pemasaran ini memanfaatkan prinsip kesenangan yang dikemukakan Sigmund Freud. Menurut prinsip tersebut, manusia secara insting mencari hal menyenangkan dan menghindari hal-hal menyakiti mereka.

Lalu apa hubungannya dengan promo dan diskon? Promo dan diskon biasanya diadakan dalam waktu yang terbatas. Karena hal tersebut, pelanggan dibuat berpikir secara terburu-buru. Akhirnya mereka membelinya agar merasa aman dari rasa penyesalan nantinya. Padahal yang terjadi kadang justru sebaliknya.
Baca juga:
Cepat dan Sigap, Penanganan Komplain Pelanggan di Era Daring
Buruknya strategi pemasaran yang satu ini tak berhenti sampai situ saja. Banyak barang promo dan diskon yang kelihatannya murah ternyata tidak. Seringkali harga barang-barang dinaikkan sebelum diberi promo atau diskon.
Kebanyakan pelanggan tidak dapat melihat hal ini karena sudah terpengaruh prinsip kesenangan dan juga diskon berlipat. Contohnya seperti 'diskon 20% ditambah diskon 25%'. Padahal kalau dihitung, diskon tersebut sama saja dengan diskon 45%.

Trik lainnya yang juga sering digunakan adalah penggunaan angka sembilan. Contohnya, harga barang yang sebelumnya Rp100.000, diberikan harga Rp99.999. Barang dengan harga Rp99.999 terlihat lebih murah oleh banyak orang.
Lalu apakah artinya semua promo dan diskon menipu? Kenyataannya tidak. Hal yang terpenting adalah tetap pintar dalam berbelanja. Pastikan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut. Cari tahu juga apakah promo yang kamu lihat itu benar atau hanya akal untuk mencari untung saja. (sep)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mendag Atur Tata Cara Promosi Dagang di Luar Negeri, Luas Area Minimum 3.500 M²

Aturan Baru Ongkos Kirim E-commerce: Promo Gratis Dibatasi Demi Persaingan yang Adil

Catat nih, Paket Hemat Sampai Potongan Harga 12.12 Sale

New Balance Luncurkan Dua Produk Jelang Ramadan

SELMA Siapkan Promo di Bulan Kasih Sayang

Sambut Tahun Naga, UNIQLO Indonesia Beri Penawaran Menarik

Gerai ACE Hardware Banyuwangi Jadi yang Terbesar di Jatim
