Jajanan Zaman Dulu ini Membawa Kenangan Manis


Jajanan manis zaman dulu bikin kangen. (foto: pixabay/loilamtan)
SAAT masih kecil, orangtuamu amat mungkin melarang makan permen atau makanan manis lainnya. Bukan tanpa alasan sih. Makanan manis memang tidak baik untuk gigimu.
Meskipun demikian, jajanan manis selalu ada loh di sekolah-sekolah. Jadi enggak mengherankan deh kalau kamu pasti pernah mencicip (atau bahkan menggilai) jajanan manis. Beberapa jajanan manis zaman dulu makin jarang ditemui kini. Kalau pun kamu bisa menemuinya, pasti rasa dan kenangan manis akan terbayang ya.
BACA JUGA: Berkunjung ke Calon Ibu Kota? 6 Kuliner Ini Pasti Bikin Kamu Ngiler
1. Kue rangi

Jajanan ini merupakan kue khas orang Betawi. Nama lainnya ialah sagu rangi. Bahan utama pembuat kue ini yakni kelapa, tepung kanji atau tapioka, dan sedikit garam dan air.
Adonan tersebut kemudian dimasak di cetakan kue pancong atau bandros yang ukurannya lebih kecil. Biar manis, kue rangi diberi olesan gule merah kental. Ada juga yang menambahkan gula merah itu dengan nangka, nanas, atau durian. Harum. Kue rangi paling enak disantap saat masih hangat. Kalau sudah dingin dan kelamaan, tekstur kue ini berubah jadi keras dan kaku.
Kini makin susah menemukan penjual kue rangi. Di beberapa pasar tradisional di wilayah Tangerang, kue ini masih bisa kamu temui. Penjual akan memasak kue rangi begitu ada yang memesan. Jadi kue tersaji masih hangat.
2. Rambut nenek

Di Indonesia, jajanan manis ini dikenal dengan banyak nama. Ada yang menyebutnya arum manis, ada juga yang memanggilnya arbanat. Namun, anak-anak menamai penganan manis ini dengan rambut nenek-nenek.
Ternyata, jajanan ini pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat sana. Pada 1904, William Morrison dan John C Wharton memperkenalkan jajanan ini dengan nama fairy floss (rambut peri) di St Louis World's Fair. Tanpa disangka, gula-gula ini sukses besar.
Arum manis dibuat dari gula yang diberi pewarna makanan. Ada mesin khusus untuk membuatnya. Bagian tengah mesin itu terdiri dari sebuah wadah kecil. Ke dalamnya dimasukkan gula dan pewarna makanan. Pemanas dekat tepian wadah itu mencairkan gula. Gula cair kemudian diputar melalui lubang-lubang kecil dan hasilnya dipadatkan oleh udara.
Kini, rambut nenek-nenek dibuat dalam berbagai bentuk dan warna. Rasa manisnya jadi makin menggoda dengan bentuk yang lucu-lucu. Kamu harus memakan rambut nenek ini secepat mungkin. Alasannya, jika sudah terkena udara, arum manis akan mengeras.
3. Permen gulali

Dahulu, ketika permen loli belum mudah didapat seperti sekarang, anak-anak amat menggemari permen gulali yang dijajakan abang-abang.
Pada dasarnya, permen gulali hampir mirip dengan arum manis. Keduanya dibuat dari gula yang dipanaskan. Bedanya, permen gulali bisa dibuat dari gula pasir atau gula jawa. Jika rambut nenek berbentuk seperti rambut kusut lansia, permen gulali bisa dibuat berbagai bentuk lucu.
4. Biskuit kembang gula

Entah apa nama tepat dari biskuit cantik ini. Ada yang menyebutnya kue monas (mungkin karena bagian pucuknya yang mirip api Monas). Ada juga istilah iced gem biscuit. Nama itu mengacu pada biskuit buatan Huntley dan Palmer asal Inggris pada 1850-an. Selanjutnya, pada 1910-an, biskuit kecil itu diberi icing sugar warna-warni di atasnya.
Biskuit ini menyebar hingga ke beberapa negara loh. Selain Indonesia, kamu bisa menemukan biskuit ini di Singapura, Malaysia, Australia, hingga Irlandia.
Meskipun enggak langka, biskuit ini membawa kenangan tersendiri. Anak 90-an pasti pernah merayakan hari raya dengan sajian biskuit cantik ini. Biasanya, bagian icing sugar akan diincar karena rasanya manis. Apa kamu pernah melakukan hal itu?(dwi)
BACA JUGA: YLKI : Banyak Kartu Kredit yang Gagal Bayar