Fadli Zon Tidak Terima Safari Politik Kubu Agung Laksono
Fadli Zon memegang keris Megantoro era Majapahit, seperti tersiar di Twitter @fadlizon (Foto: Twitter @fadlizon)
MerahPutih Politik - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan pihaknya tidak bakal menerima safari politik Partai Golongan Karya (Golkar) pimpinan Agung Laksono.
"Tidak akan kita terima," kata Fadli di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/3). (Baca Juga: Fahri Hamzah: Pengajuan Hak Angket karena Banyak Kejanggalan)
Fadli melanjutkan alasan Partai Gerindra tidak akan menerima kunjungan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono lantaran adanya kejanggalan dari keputusan Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) yang mengesahkan kepengurusan partai Golkar kubu Agung Laksono.
"Karena ada kejanggalan dalam putusan Kemenkumham tersebut," sambung loyalis Prabowo Subianto menambahkan.
Masih kata Fadli, jika Agung bersama dengan rombongannya datang bersilaturahmi ke DPP Partai atas nama pribadi, maka Fadli bersama dengan partai Gerindra akan dengan senang hati menerima kunjungan tersebut.
"Kalau sebagai pribadi pasti akan kami terima," tandas Fadli. (Baca Juga: Terkait Pengesahan Kemenkumham, KMP Bakal Gunakan Hak Angket)
Untuk diketahui usai disahkan oleh Kemenkumham, Kubu Agung Laksomo terus melakukan safari politik ke banyak partai politik, sebut saja Partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). (bhd)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Golkar Gelar Rapimnas Lusa, Idrus Marham Tegaskan tidak Ada Agenda Ganti Bahlil
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terjaring OTT KPK, Golkar Hormati Proses Hukum
PKB Sentil Golkar Ngomong Koalisi Permanen di Tengah Derita Warga Akibat Bencana
Bahlil Dorong Pilkada Dipilih DPRD Agar UU Tak Diobrak-Abrik
Viral Bupati Aceh Tenggara Sebut ‘Prabowo Presiden Seumur Hidup’, Golkar: Bentuk Ekspresi Kegembiraan
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?