ESDM Dorong Pertamina Jual Avtur ke Arab Saudi


Pengolahan BBM di Kilang RU IV Lomanis Cilacap. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap perusahaan minyak nasional PT Pertamina (Persero) bisa berinvestasi di Kerajaan Arab Saudi, salah satunya melalui penjualan avtur bahan bakar pesawat.
"Kerja sama terus kami dorong karena tidak hanya Arab Saudi yang investasi di sini, Pertamina diharapkan juga investasi. Pertamina bisa jual avtur di sana," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja saat diskusi di Gedung Migas Jakarta.
Wiratmaja berharap ada peningkatan investasi energi terutama dalam kaitan dengan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia.
Pemerintah mendorong agar Pertamina bisa menjual avtur ke Arab Saudi, bahkan mengakuisisi ladang minyak di sana.
Pertamina diharapkan mengulang kerja sama intensif seperti yang dilakukan dengan Iran terkait pengembangan lapangan migas di Ab-Teymour dan Mansouri yang memiliki estimasi cadangan masing-masing lebih dari 1,5 miliar barel.
"Kami juga dorong Pertamina akuisisi ladang minyak di Arab Saudi, seperti Iran kemarin sangat intensif. Pertamina diberikan dua ladang minyak di Iran untuk pengolahan," kata Wiratmaja pula.
ESDM juga berharap pengusaha dari Arab Saudi bisa mengembangkan investasi sektor energi tidak hanya sektor hilir, tetapi juga hulu Indonesia.
Ada pun perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, sebelumnya telah sepakat menjalin kerja sama dengan Pertamina untuk proyek pengembangan kilang "Refinery Development Master Plan" (RDMP) Cilacap di Jawa Tengah yang ditargetkan akan selesai setahun lebih cepat dari target awal menjadi 2021.
Menurut Wiratmaja, sektor energi nasional masih kurang menarik apabila dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Karena itu, Indonesia perlu meningkatkan gairah investasi di tengah persaingan global, agar sektor hulu energi nasional menjadi menarik bagi pengusaha.
"Yang sudah ada investasi hilir itu kilang, untuk hulu kami sangat membuka kesempatan. Makanya, kita harus buat lebih atraktif. Dalam persaingan global, kita masih kalah dengan Vietnam dan negara-negara tetangga," ujar Wiratmaja.
Berita terkaitu hubungan Indonesia-Arab Saudi baca juga di: Kedatangan Raja Salman Tingkatkan Investasi Timur Tengah
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Soroti Kinerja Buruk Menteri Bahli di Tahun Pertama Prabowo Berkuasa

Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya

7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi

DPR RI Desak Pemerintah dan Aparat Hukum Tindak 13 Perusahaan Diduga Kongkalikong Solar Subsidi

Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United

DPR Wanti-Wanti ESDM tak Impor Etanol, Pastikan Pasokan Domestik sebelum Jalankan E10

Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB

Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal

Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina
