Erupsi Lewotobi Folres Timur Bakar Sekolah dan Rumah Warga
Warga mengungsi dengan motor akiba erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (ANTARA FOTO/Mega Tokan)
MerahPutih.com - Tak hanya memakan korban jiwa, letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga menyebabkan sejumlah bangunan terbakar akibat terkena erupsi pijar lava.
Tercatat sejumlah rumah warga dan gedung sekolah di Kecamatan Wulanggitang ikut terbakar akibat semburan erupsi Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada dini hari tadi.
“Tetapi saat ini kita belum terima data resmi berapa rumah atau gedung yang rusak akibat erupsi gunung berapi, tetapi ada satu sekolah yang dilaporkan terbakar,” kata kata Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran, saat dihubungi dari Kupang, Senin (4/11).
Baca juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Makan Korban Jiwa, Pemerintah Tetapkan Zona Bahaya 7 KM
Dinas Kominfo Flores Timur juga mencatat terdapat 8 orang meninggal akibat bencana itu merujuk data terbaru hingga pagi tadi. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan erupsi gunung api tersebut, mengingat saat ini statusnya telah naik dari Level III (awas) menjadi Level IV (siaga).
“Kami rekomendasikan untuk tidak ada aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi,” tandasnya, dikutip Antara.
Sebelumnya, Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda melaporkan 6 orang warga desanya meninggal tertindih rumah mereka yang roboh akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki dini hari tadi.
Baca juga:
Hingga Pagi Ini, Pemkab Flores Timur Catat Korban Tewas Letusan Lewotobi 8 Orang
Petrus Muda mengakui hingga kini belum ada proses evakuasi para korban tewas dari dalam rumahnya yang roboh. Alasannya, lanjut dia, karena semua warga melarikan diri meninggalkan kampung mereka. "Petugas baru tiba di lokasi kejadian untuk proses evakuasi," tandas Kepala Desa.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung tersebut erupsi pada Senin (4/11) pagi. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
DPR Nilai Inpres Rehabilitasi Sumatra Tepat untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Korlantas Permudah Urusan SIM, BPKB, STNK Korban Banjir di Sumatera, Cukup Datang ke Posko Pengungsian
Soal Viralisasi Bansos, Komisi I DPR: Bantuan Pemerintah Tak Perlu Dibandingkan dengan Gotong Royong Warga
Bareskrim Fokus Usut Sumber Kayu Ilegal Logging yang Terseret Banjir di Sungai Tamiang
Akses Terputus, Transportasi Perintis Mendesak Dibuka untuk 52 Pemda Terdampak Bencana di Sumatra
Nasibnya di Ujung Tanduk, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Terancam Dipecat Gerindra
Dianggap Pencitraan saat Panggul Beras, Zulhas Santai Tanggapi Hujatan Netizen
Berangkat Umrah saat Dilanda Bencana, Komisi II DPR Minta Mendagri Tindak Tegas Bupati Aceh Selatan
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset