Erick Tegaskan Kapasitas Bayar Utang BUMN Meningkat


Kantor Kementerian BUMN. (Foto: bumn.go.id)
MerahPutih.com - Kementerian BUMN telah melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Di antaranya, restrukturisasi utang BUMN,Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia, yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat pandemi.
Pada 2021 lalu, langkah tegas telah dilakukan melalui negosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III.
Baca Juga:
Negara Bakal Tambah Modal 10 BUMN
Sedangkan untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui pada tahun lalu, namun maskapai pelat merah itu baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU.
Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak pandemi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan kinerja keuangan perusahaan pelat merah semakin baik dan sehat seiring dengan pembukuan laba bersih Rp 126 triliun (unaudited konsolidasi) pada 2021.
Perolehan laba itu, kata Erick, melesat jauh dibandingkan Rp 13 triliun pada 2020 yang dibarengi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap modal tertanam turun menjadi 35 persen serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada tahun lalu.
"Berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat," kata Erick di Jakarta, Jumat (8/7).
Erick menyampaikan, bahwa laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade.
Ia menegaskan, total penanaman modal dan dukungan pemerintah kepada BUMN sepanjang tahun lalu mencapai Rp 68,9 triliun. Tercatat lebih dari 80 persen dari total modal dan dukungan tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis dalam menjalankan penugasan termasuk penugasan proyek strategis nasional.
"Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional," katanya.
Tercatat, pendapatan usaha (unaudited) tumbuh pada kisaran 19 persen pada tahun 2021, sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7 persen pada tahun 2020 menjadi 5,6 persen pada tahun 2021.
"Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. BUMN sehat, kontribusi meningkat," kata Erick. (Asp)
Baca Juga:
Masih Ragukan Investasi Telkomsel ke GoTo, DPR Akan Panggil Wamen BUMN
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

Harga Daging Tinggi, Asosiasi Pedagang Dorong Penguatan Peran BUMN

KPK Sebut OTT Direksi Inhutani V Terkait Suap Pengurusan Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan
