Erdogan Sebut Pembantaian Etnis Muslim Rohingya Merupakan Genosida
President Turki Tayyip Erdogan di Istanbul, Turki, Minggu (16/4). (ANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer)
MerahPutih.com - Ratusan etnis Rohingya yang meninggal di Myanmar selama sepekan terakhir merupakan genosida. Pembantaian umat manusia itu ditujukan ke komunitas Muslim di kawasan itu.
Hampir 400 orang telah meninggal dalam pertempuran yang melanda bagian barat laut Myanmar selama sepekan, demikian data resmi yang baru, membuatnya barangkali kekerasan yang paling mematikan menimpa kaum minoritas Rohingya di negara itu dalam beberapa dekade.
"Telah terjadi genosida di sana. Mereka tetap diam terhadap ini... Semua yang melihat dari jauh genosida ini dilakukan di bawah kerudung demokrasi juga bagian dari pembunuhan massal ini," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada perayaan Idul Adha yang diadakan Partai AK di Istanbul, Jumat (1/9) waktu setempat.
Erdogan, yang akarnya didasarkan pada politik Islam, telah lama mengambil posisi kepemimpinan di antara komunitas Muslim dunia. Ia mengatakan sudah menjadi tanggung jawab moral Turki untuk mengambil sikap terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di Myanmar.
Presiden Erdogan menyatakan isu tersebut akan dibahas secara rinci ketika para pemimpin dunia mengadakan pertemuan dalam Sidang Umum PBB pada 12 September di New York.
Sekitar 38.000 orang Rohingya telah melintas ke Bangladesh dari Myanmar, sumber-sumber di PBB mengatakan, sepekan setelah para pejuang Rohingya menyerang pos-pos polisi dan sebuah pangkalan tentara di negara bagian Rakhine, yang mendorong bentrokan-bentrokan dan ofensif balasan oleh militer.
Bentrokan dan tindak kekerasan yang dilakukan oleh tentara telah menewaskan sekitar 370 gerilyawan Rohingya, 13 aparat keamanan, dua pejabat pemerintah dan 14 warga sipil, kata militer Myanmar pada Kamis (30/8).
Serangan tersebut merupakan peningkatan tajam dari kemelut yang terjadi sejak Oktober, ketika serangan serupa yang dilancarkan oleh geriyawan Rohingya dengan ukuran yang jauh lebih kecil terhadap pos keamanan, mendorong militer melakukan serangan balasan besar-besaran diikuti dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Sementara beberapa warga Rohingya mencoba menyeberang ke Bangladesh melalui darat, yang lain mencoba melakukan perjalanan berbahaya dengan menggunakan perahu, melintasi sungai Naf yang memisahkan kedua negara itu. (*)
Sumber: REUTERS/ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
Hercules Militer Turkiye Jatuh Tewaskan Sedikitnya 20 Orang, Presiden Erdogan Ucapkan Duka Cita
Sapa Mahasiswa Indonesia di Turki, Prabowo Didampingi Erdogan
Tiba di Turkiye, Prabowo Disambut Karpet Biru Langit oleh Erdogan
Agenda Presiden Prabowo di Türkiye Sebelum Buka Antalya Diplomatic Forum
Erdogan Sebut Seruan Ocalan Peluang Bersejarah Akhiri PKK, saatnya Hancurkan Teror
Mesut Ozil Putuskan Terjun ke Dunia Politik, Jadi Kader Partai Recep Tayyip Erdogan
Erdogan Mulai Pikirkan Bagaimana Menyambut Prabowo di Turkiye April Nanti, Parade Kuda Jadi Solusi?
KPK Yakin Prabowo Bakal Laporkan Hadiah Mobil Listrik dari Erdogan
Intip Spesifikasi Togg T10X, Mobil Listrik Nasional Turkiye Hadiah Erdogan Buat Prabowo