Ekspor Buah Lokal Indonesia Meningkat Drastis Saat Pandemi
Buah lokal Indonesia. (Foto: Antara)
MerahPutih.com- Pemerintah mencatat ekspor buah lokal selama pandemi COVID-19 atau periode Januari hingga Mei 2020 mengalami peningkatan tajam yakni mencapai 357.000 ton. Pada bulan Januari hingga Mei, permintaan ekspor buah meningkat sebesar 357 ribu ton. Selanjutnya nilai tambah ekspor juga naik 73,4 persen.
Volume ekspor terbesar secara berturut-turut yakni menuju Vietnam sebesar 27 persen; Malaysia 19 persen; Tiongkok 17 persen; India 10 persen; Hong Kong 6 persen; Thailand 6 persen; dan Uni Emirat Arab 3 persen.
Saat ini, Produk Domestik Bruto pertanian tumbuh sebesar 16,24 persen pada triwulan II 2020 (q to q). Bahkan, sektor pertanian (year on year) tetap berkontribusi positif sebesar 2,19 persen. Pertumbuhan sektor pertanian disebabkan karena kontribusi subtanaman pangan sebesar 34,77 persen; hortikultura 21,75 persen, dan perkebunan 23,46 persen.
Baca Juga:
Miliki Pemasaran Online, Produksi Sneakers Indonesia Naik Saat Pandemi
"Ini merupakan peluang sekaligus tantangan untuk meningkatkan produksi buah-buahan kita," kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Macmud.
Ia menegaskan, perlu gerakan besar untuk meningkatkan laju ekspor buah-buahan yang menjadi potensi penyumbang devisa negara dan terus melakukan pengembangan agribisnis hortikultura dengan melibatkan lintas kementerian.
"Kementan sendiri memiliki tugas dalam mendorong gerakan gedor kawasan buah, gerakan Tiga Kali Ekspor atau Gratieks, subsidi ongkos angkut logistik pangan, pengembangan pasar mitra tani dan toko tani di setiap provinsi," kata Musdhalifah.
Komite Tetap Pengembangan Hortikultura Kadin Indonesia Karen Tambayong menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 266 jenis buah dan hanya sebagian kecil saja yang dibudidayakan dan harus ada berkolaborasi serta sinergi meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi buah nasional.
"Kita mempunyai peluang yang luar biasa pada buah bisbul, kesemek, keledang, matao, tampoi, lahung, jambu bol, kelubi dan lain-lain. Ini yang harus kita budi dayakan lagi," kata Karen.
Baca Juga:
Wartawan Ini Bisnis Obat Herbal Demi Menyehatkan Warga di Tengah Pandemi COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Buka Jakarta Muslim Fashion Week, Mendag Pamer Ekspor Fesyen RI 2025 Tembus Rp 108 T
Kakao Jawara Ekspor Nonmigas Indonesia, Melonjak Sampai 86,5%
Trump Tetapkan Tarif 19 Persen, Suku Bunga Bank Indonesia Didesak Turun
Siap-Siap Ekonomi Global Kembali Terguncang, Trump Tolak Perpanjang Penundaan Tarif Resiprokal AS
Eksportir Indonesia Perlu Perhatikan Penggunaan Pewarna Makanan Sintetis pada Produk Ekspor ke AS
Trump Ketok Kenaikan Tarif Impor, Produk Ekspor Indonesia Terancam Kalah Daya Saing
Pemerintah Targetkan Ekspor Kendaraan Roda Dua Meningkat
Legislator Minta Pemerintah Tingkatkan Kualitas Sektor Pertanian
Mentan Perintahkan Bulog Untuk Beli Jagung Petani di Atas Rp 5 Ribu per Kg
Nilai Ekspor Indonesia Awal 2024 Capai USD 20,52 Miliar