Ekonomi Melambat, Harga Minyak Alami Penurunan
Pekerja melakukan aktivitas pengeboran sumur minyak bumi. ANTARA/HO-Pertamina.
MerahPutih.com - Harga minyak mengalami penurunan sekitar empat persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah data manufaktur yang lemah di beberapa negara yang berimbas pada memperlemah prospek permintaan. Pasar khawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan global akan membahayakan permintaan energi.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September turun USD 4,73 atau 4,8 persen, menjadi USD 93,89 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga:
Harga Minyak Melonjak, Ketahanan Pasokan BBM Bersubsidi Pertalite Kisaran 17 Hari
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terjun USD 3,94 atau 3,8 persen, ditutup pada USD 100,03 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pabrik-pabrik di seluruh Amerika Serikat, Eropa dan Asia berjuang untuk momentum pada Juli karena lesunya permintaan global dan pembatasan ketat COVID-19 China memperlambat produksi, survei menunjukkan pada Senin (1/8/2022), kemungkinan menambah kekhawatiran ekonomi meluncur ke dalam resesi.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur terakhir S&P Global untuk zona euro turun di bawah angka penting 50 pada Juli menjadi 49,8, dari 52,1 pada Juni, data menunjukkan pada Senin (1/8).
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan ukuran aktivitas manufaktur AS yang diawasi ketat turun menjadi 52,8 persen pada Juli dari 53 persen sebulan sebelumnya. Sementara angka di atas 50 persen menunjukkan ekspansi, data terbaru adalah yang terendah sejak Juni 2020.
"Masih ada keterputusan dengan data ekonomi dan apa yang kami lihat di sisi penawaran. Pasar minyak masih sangat ketat, dan pasar akan gelisah menjelang pertemuan OPEC+," kata analis di grup Price Futures Phil Flynn.
Selain itu, kenaikan produksi minyak Libya, yang mencapai 1,2 juta barel per hari, naik dari 800.000 barel per hari pada 22 Juli, setelah pencabutan blokade pada beberapa fasilitas minyak juga saat berpengaruh. OPEC+ juga berencana akan bertemu akhir pekan ini untuk membahas strategi produksi di masa depan.
Baca Juga:
Janji OPEC+ Tingkatkan Produksi Tidak Bisa Turunkan Harga Minyak
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pertamina Optimalkan Moda Suplai Darurat, Canting dan SPBU Mobile Jadi Pahlawan Warga Terdampak Banjir
BBM ke Sibolga Dipercepat, Pertamina Aktifkan 5 SPBU 24 Jam Bebas Barcode
Truk BBM dan Alat Berat Bergerak ke Aceh Tamiang, Pemerintah Fokus Buka Akses Darat
Presiden Prabowo Pastikan Pasokan Listrik dan BBM di Sumatra Utara Segera Pulih
Daftar Lengkap Harga BBM Naik Per 1 Desember 2025: Pertamina, Shell, BP, hingga Vivo
Shell Beli 100 Ribu Barel BBM Pertamina Masuk Tahap Final, ExxonMobil Masih Punya Stok
Shell Pastikan Pasokan BBM Kembali Normal Usai Sepakati Pembelian dari Pertamina
Ketersediaan BBM Nasional Dijamin Aman Jelang Nataru, DPR Minta Masyarakat Tenang
Buntut Arahan Menteri Bahlil, Pertamina Patra Niaga Pasok 100 Ribu Barel BBM ke SPBU Vivo
Revvo 92 Turun Jadi Rp12.680 Per Liter, Berikut Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, BP dan Vivo